ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO INDUSTRI PENGOLAHAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DAN MANAJEMEN RISIKO INDUSTRI PENGOLAHAN TEPUNG TAPIOKA DI KABUPATEN ACEH BESAR


Pengarang

Hasnawi - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Ahmad Humam Hamid - 195603311984031001 - Dosen Pembimbing I
Fajri - 196009301986021001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1905202010006

Fakultas & Prodi

Fakultas Pertanian / Agribisnis (S2) / PDDIKTI : 54101

Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Magister Agribisnis., 2023

Bahasa

Indonesia

No Classification

338.1

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Salah satu cara dalam mengembangkan pembangunan sektor pertanian adalah melakukan investasi pada pembangunan sektor industri dengan dimulai dari pengolahan produk pertanian menjadi produk jadi maupun setengah jadi melalui pengembangan agroindustri. Sehingga akan tercipta kesempatan kerja, kesejahteraan pelaku usaha serta mendorong perekonomian suatu daerah (Sjamsir, 2017). Melalui perkembangan agroindustri dengan berbasis teknologi dan berwawasan nilai tambah, serta mampu menghasilkan produk berdaya saing tinggi, sehingga agroindustri dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional (Rahman, 2018). Pengembangan sektor pertanian di Provinsi Aceh khususnya ubi kayu perlu diintegrasikan antara kegiatan On farm dan Off farm yaitu dengan mewujudkan kegiatan pengolahan hasil yang berbasis industri (agroindustri) sehingga hasil produksi pertanian ubi kayu dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar. Hal ini tentu saja akan menimbulkan dampak yang lebih baik bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak pihak lain yang terkait secara langsung maupun tidak langsung dalam kegiatan perekonomian di Aceh. Maka dengan itu perlu suatu analisis kelayakan investasi dan manajemen risiko industri pengolahan tepung tapioka yang komprehensif dalam rangka memberikan masukan bagi perencanaan pengembangan agroindustri di Kabupaten Aceh Besar khususnya dan Provinsi Aceh pada umumnya. Penelitian ini mengetahui untuk menganalisis kelayakan investasi industri tepung tapioka di Kabupaten Aceh Besar ditinjau dari aspek teknis, pasar dan finansial serta menganalisis manajemen risiko investasi industri tepung tapioka di Kabupaten Aceh Besar. Penelitian dilakukan di Kabupaten Aceh Besar, dikarenakan sebagai lokasi yang direncanakan untuk pembangunan industri tepung tapioca. Metode pengumpulan data dan keterangan yang diperlukan dalam penelitian ini dilakukan dengan beberapa cara, yaitu observasi, wawancara, dan studi literatur. Observasi adalah pengumpulan data dengan observasi
langsung atau mengamati objek penelitian secara langsung sehingga dapat memperoleh gambaran yang nyata dari rangkaian kegiatan investasi industri pengolahan tepung tapioka di Kabupaten Aceh Besar yang meliputi kondisi perusahaan yaitu lokasi perusahaan, bagaimana layout pabrik tempat produksi, sistem pengawasan
proses produksi, penanganan limbah, sarana dan prasarana produksi. Metode pengolahan data dan Analisis yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif mengambarkan tentang aspek teknis, dan aspek pasar.
Sedangkan analisis kuantitatif dilakukan untuk memperoleh gambaran tentang aspek-aspek pembangunan investasi industri pengolahan tepung tapioka di Kabupaten Aceh Besar yaitu aspek finansial. Setiap aspek yang diteliti akan dikaji analisis kelayakan dan analisis manajemen risikonya. Hasil penelitian untuk Aspek teknis, kebutuhan bahan baku diperkirakan dapat dipenuhi dari produksi ubi kayu yang ada disekitar rencana pendirian pabrik, sedangkan teknologi yang digunakan direncanakan menggunakan teknologi semi moderen. Selanjutnya aspek pasar rencana pendistribusian produk yang dihasilkan disalurkan ke perusahaan – perusahaan distributor, koperasi dan pengecer yang berada di Kabupaten Aceh Besar, Banda Aceh, serta dalam wilayah Provinsi Aceh dan luar Aceh. Dari aspek finansial, kelayakan Investasi Usaha Pengolahan Tepung Tapioka didapatkan nilai Net B/C adalah 4,75 dan Nilai IRR sebesar 79,86%. Maka nilai yang lebih tinggi dari tingkat diskonto ini menunjukkan bahwa usaha ini layak untuk dijalankan dengan masa pengembalian investasi yang dikeluarkan perusahaan yaitu 5 tahun, 3 bulan. Berdasarkan hasil analisis tingkat risiko terhadap 38 komponen risiko yang dinilai, terdapat 2 komponen tingkat risiko yang paling tidak diinginkan yaitu konsumsi luar Aceh yakni potensi pasar (R23) dengan nilai dampak dan kemungkinan risiko sebesar 65,33% dan 44,00%, serta akses memperoleh modal eksternal (R30) dengan nilai dampak dan kemungkinan risiko sebesar 62.67% dan 49,33%. Ini artinya bahwa dua komponen ini akan menjadikan dua variabel di atas (variabel peluang pasar dan modal) harus dikelola dengan baik.

One way to develop the development of the agricultural sector is to invest in the development of the industrial sector, starting from processing agricultural products into finished and semi-finished products through agro-industry development. So that it will create job opportunities, prosperity for business actors and encourage the economy of a region (Sjamsir, 2017). Through the development of agro-industry based on technology and with an added value perspective, and capable of producing highly competitive products, so that agro-industry can become the backbone of the national economy (Rahman, 2018). The development of the agricultural sector in Aceh Province, especially cassava, needs to be integrated between on-farm and off-farm activities, namely by realizing industrial-based product processing activities (agro-industry) so that the results of cassava agricultural production can be utilized by the surrounding community. This will of course have a better impact on the socio-economic life of the community, local government and other parties directly or indirectly involved in economic activities in Aceh. Therefore, there is a need for a comprehensive analysis of the investment feasibility and risk management of the tapioca flour processing industry in order to provide input for planning the development of agro-industry in Aceh Besar Regency in particular and Aceh Province in general. This research aims to analyze the feasibility of investing in the tapioca flour industry in Aceh Besar Regency in terms of technical, market and financial aspects as well as analyzing the investment risk management of the tapioca flour industry in Aceh Besar Regency. The research was conducted in Aceh Besar Regency, because it is a planned location for the development of the tapioca flour industry. The method for collecting data and information required in this research was carried out in several ways, namely observation, interviews and literature study. Observation is collecting data by observation directly or observe the research object directly so that you can get a real picture of the series of investment activities in the tapioca flour processing industry in Aceh Besar Regency which includes the condition of the company, namely the location of the company, what is the layout of the production factory, the monitoring system production process, waste handling, production facilities and infrastructure. The data processing and analysis methods carried out in this research are qualitative and quantitative analysis. Qualitative analysis describes technical aspects and market aspects. Meanwhile, quantitative analysis was carried out to obtain an overview of the investment development aspects of the tapioca flour processing industry in Aceh Besar Regency, namely the financial aspect. Each aspect examined will be reviewed for feasibility analysis and risk management analysis. The results of the research for the technical aspect, it is estimated that the need for raw materials can be met from cassava production around the planned factory establishment, while the technology used is planned to use semi-modern technology. Furthermore, the market aspect is the distribution plan for the products produced to be distributed to distributor companies, cooperatives and retailers located in Aceh Besar Regency, Banda Aceh, as well as within the Aceh Province and outside Aceh. From the financial aspect, the feasibility of investing in a tapioca flour processing business shows that the Net B/C value is 4.75 and the IRR value is 79.86%. So a higher value of this discount rate indicates that this business is feasible to run with a payback period on the investment made by the company, namely 5 years, 3 months. Based on the results of the risk level analysis of the 38 risk components assessed, there are 2 risk level components that are the most undesirable, namely consumption outside Aceh, namely market potential (R23) with an impact value and possible risk of 65.33% and 44.00%, and access. obtain external capital (R30) with an impact value and possible risk of 62.67% and 49.33%. This means that these two components will make the two variables above (market opportunity and capital variables) have to be managed well.

Citation



    SERVICES DESK