Electronic Theses and Dissertation

Penelitian ini bertujuan untuk menguji Pengaruh Kemudahan, Kepercayaan, dan Resiko terhadap Penggunaan Paylater dalam Perspektif Islam. Metode yang digunakan penelitian ini ialah pendekatan kuantitatif dengan teknik Purposive Sampling dalam pengambilan sampel. Adapun sumber data penelitian diambil dari data primer yang didapatkan melalui penyebaran kuesioner dan data sekunder yaitu studi kepustakaan. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan kemudahan dan kepercayaan secara parsial berpengaruh positif terhadap penggunaan Paylater, sedangkan resiko berpengaruh negatif terhadap penggunaan Paylater. Terdapat dua pendapat mengenai hukum Paylater, yaitu membolehkan dan mengharamkannya. Pendapat ulama yang memperbolehkan terdapat catatan bahwa pelaksanaannya harus berpedoman dan kesepakatan yang jelas. Pendapat yang mengatakan penambahan harga merupakan riba sehingga etika bisnis Islam tidak memperbolehkan hal tersebut menjadi dasar penggunaan Paylater dianggap tidak dibenarkan karena terdapat bunga. Oleh karena itu, diharapkan para ahli fiqih dan Majelis Ulama Indonesia memberi edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat agar lebih paham akan penggunaan Paylater.

This study aims to examine the Effect of Convenience, Trust, and Risk on the Use of Paylater in an Islamic Perspective. This study used a quantitative approach with Purposive Sampling in the sampling technique. The research data sources were taken from primary data obtained through distributing questionnaires and secondary data, namely literature studies. The results showed that convenience and trust partially had a positive effect on the use of Paylater, while risk had a negative effect on the use of Paylater. There are two opinions regarding Paylater's law, which allow and forbid it. The opinion of the scholars who allow it is noted that its implementation must be guided by clear agreements. Opinions that increase the price is usury so that Islamic business ethics do not allow this to be the basis for using Paylater is considered not justified because there is interest. Therefore, it is hoped that fiqh experts and the Indonesian Ulama Council will provide education and socialization to the public so that they become wiser while using Paylater.