Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
THESES
PERLINDUNGAN HUKUM BAGI PARA PIHAK YANG DIRUGIKAN AKIBAT WANPRESTASI DALAM PELAKSANAAN PERJANJIAN JUAL BELI SECARA LISAN (SUATU PENELITIAN DI KABUPATEN ACEH SELATAN)
Pengarang
Ziaul Varizta - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Ilyas - 196504051991021001 - Dosen Pembimbing I
Suhaimi - 196612311991031023 - Dosen Pembimbing II
Yusri - 196312171989031004 - Penguji
Teuku Saiful - 197401042000031001 - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
2103201010025
Fakultas & Prodi
Fakultas Hukum / Ilmu Hukum (S2) / PDDIKTI : 74101
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Hukum., 2023
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Sumber perjanjian yaitu Pasal 1233 KUHPerdata yang menyebutkan “Perikatan, lahir karena suatu perjanjian atau karena undang-undang”, kemudian Pasal 1313 KUHPerdata “Suatu perjanjian adalah suatu perbuatan dimana satu orang atau lebih mengikatkan diri terhadap satu orang lain atau lebih”. Wanprestasi adalah tidak terpenuhinya atau lalai melaksanakan kewajiaban (prestasi) sebagaimana yang ditentukan dalam perjanjian yang dibuat antara para pihak. permasalahan hukum yang sering terjadi antara para pihak dalam pelaksanaan perjanjian jual beli secara lisan ini adalah mengenai perlindungan hukum bagi para pihak yang dirugikan akibat wanprestasi dalam perjanjian jual beli secara lisan.
Tujuan Peneliitian ini adalah untuk menjelaskan faktor penyebab para pihak melaksanakan perjanjian jual beli secara lisan, penentuan wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli secara lisan, perlindungan hukum bagi para pihak yang dirugikan akibat wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli secara lisan, dan bentuk wanprestasi yang dilakukan para pihak dalam pelaksanaan perjanjian jual beli secara lisan.
Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini penelitian yuridis sosiologis. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor penyebab para pihak melaksanakan perjanjian jual beli secara lisan karena kebiasaan, saling percaya memenuhi prestasi, dan mudah. Penentuan wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli secara lisan dapat ditentukan dengan cara salah satu pihak telah merasa dirugikan dan dengan pemberian somasi. Para pihak yang dirugikan akibat wanprestasi dalam pelaksanaan perjanjian jual beli secara lisan dapat mengupayakan perlindungan hukum secara preventif dan represif. Bentuk wanprestasi yang terjadi adalah melakukan prestasi yang dijanjikan namun hanya sebagian, dan melakukan prestasi yang dijanjikan namun terlambat.
Disarankan kepada para pihak untuk melaksanakan perjanjian dalam bentuk tertulis, para pihak melaksanakan pemenuhan prestasi dalam jangka waktu yang telah biasa dilakukan, para pihak dapat menentukan terlebih dahulu sistem pembayaran dan waktu pembayaran yang disaksikan oleh beberapa saksi saat melakansanakan perjanjian jual beli, para pihak agar memenuhi prestasinya sebagaimana kebiasaan yang telah dilaksanakan sebelumnya.
The source of the treaty is Article 1233 of the Indonesian Civil Code, which states, "a bond, born by a treaty or by a law," followed by Article 1313 of the Indonesian Civil Code, which states, "a treaty shall be an act in which one or more parties bind another or more parties." Failure to perform is failing to fulfill or neglect the obligation outlined in the parties' contract. The legal issue that frequently arises between the parties during the execution of this oral sale agreement relates to legal protection for the parties harmed by the non-performance of the oral purchase agreement. This study aims to clarify the factors causing the parties to perform a verbal or oral sale agreement, the determination of non-performance in the execution of the oral sale contract, the legal protection for parties harmed by default in the implementation of an oral sales contract, and the form of non-performance that the parties are performing in the performance of an oral purchase agreement. This research employs sociological jurisprudential research as its research method. This research then applies the qualitative method. The research reveals that the parties implement an oral sale agreement due to their habits, mutual trust in each other's performance, and convenience. Non-performance in the execution of an oral sale agreement may be determined based on the manner in which one of the parties felt injured and the granting of a summary judgment. Parties harmed by non-performance in the execution of an oral sale agreement may seek preventive and coercive legal protection. Failure consists of delivering only a portion of what was promised or delivering what was promised late. The parties are advised to execute the agreement in writing, to carry out the performance within the standard time frame, to determine in advance the payment system and the time of payment in the presence of multiple witnesses when executing the sale agreement, and to comply with the performance as has been performed in the past.
WANPRESTASI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TENAGA LISTRIK (SUATU PENELITIAN DI PT PLN (PERSERO), WILAYAH ACEH, RAYON IDI RAYEUK, KABUPATEN ACEH TIMUR) (AYU ALDILA PUTRI, 2016)
WANPRESTASI PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI TAS SOUVENIR ACEH DI KECAMATAN MONTASIK ACEH BESAR (Rizka Fadhila, 2022)
WANPRESTASI PEMBELI DALAM PERJANJIAN JUAL BELI BARANG PERABOTAN RUMAH TANGGA SECARA ANGSURAN (SUATU PENELITIAN PADA TOKO JEPARA DI KECAMATAN PEUKAN BADA KABUPATEN ACEH BESAR) (ROZA FADILLA ALAM, 2020)
WANPRESTASI PENJUAL DALAM PERJANJIAN JUAL BELI MEUBEL (Fitri Yati, 2017)
WANPRESTASI OLEH PENGEMBANG PADA PERJANJIAN PENGIKATAN JUAL BELI RUMAH TOKO DIKAITKAN DENGAN HAK-HAK KONSUMEN DI BANDA ACEH (DELLA FEBRINA, 2020)