Electronic Theses and Dissertation

Aliran daya atau Load flow merupakan sebuah alat penting untuk melakukan perencanaan dan menentukan operasi terbaik pada sistem tenaga. Pada penyulang yang memiliki rugi-rugi daya, strategi penempatan dan alokasi unit DG (Distributed Generation) sangatlah berpengaruh, kemudian daya yang disuplai oleh DG adalah sebesar 10-20% dari beban penyulang (beban transformator). DG yang digunakan berupa Photovoltaic yang dirancang menjadi sistem array yang dirangkai secara seri 13 unit yang berfungsi untuk menaikkan nilai tegangan dan 94 unit PV yang dirangkai secara paralel yang berfungsi untuk menaikkan arus. Fungsi menaikkan tegangan dan arus adalah untuk mencapai daya sebesar 269,9 KW. Saat injeksi DG, losses yang terjadi pada penyulang Krueng Raya sebesar 29,4 kW. Kemudian Losses turun menjadi 29,2 kW pada saat injeksi DG pada pangkal saluran. Kemudian pada saat penempatan DG di tengah saluran losses berkurang menjadi 29,1 kW. Turunnya nilai losses sangat bergantung pada iradiasi matahari. Dimana pada saat iradiasi maksimal sebesar 1005 W/m2 penempatan DG pada ujung penyulang mampu menurunkan losses dari 29,4 menjadi 28,6 kW dan lebih baik dalam memperbaiki losses yang terjadi daripada penempatan DG pada pangkal penyulang dan tengah penyulang.

Kata kunci: Photovoltaic, Distributed Generation, Single Line Diagram, ETAP, Losses

Load flow is an important tool for planning and determining the best operation of the power system. In suppliers who have power losses, the strategy of placing and allocating DG units is very influential, then the power supplied by DG is 10-20% of the supplier load (transformer load). The DG used is in the form of a Photovoltaic which is designed to be an array system assembled in series of 13 units which functions to increase the voltage value and 94 PV units assembled in parallel which function to increase the current. The function of raising the voltage and current is to achieve a power of 269.9 KW. DG injections incurred in the Krueng Raya feeder amounted to 29.4 kW. Then losses dropped to 29.2 kW at the time of DG injection at the base of the feeder. Then at the time of placement of DG in the middle of the feeder losses are reduced to 29.1 kW. The fall in the value of losses is highly dependent on solar irradiance. Where at the time of maximum irradiance of 1005 W / m2 the placement of DG at the end of the feeder was able to reduce losses from 29.4 to 28.6 kW and was better at correcting the losses that occurred than the placement of DG in the feeder and middle of the feeder. Keywords: Photovoltaic, Distributed Generation, Single Line Diagram, ETAP, Losses