Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN GANDARUSA (JUSTICA GENDARUSSA)TERHADAP PERILAKU KAWIN KELINCI JANTAN
Pengarang
DICKY SUHELMI PUTRA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Gholib - 198203212014041001 - Dosen Pembimbing I
Muslim Akmal - 197006161995121001 - Dosen Pembimbing II
Sri Wahyuni - 196911192003122001 - Penguji
Cut Dahlia Iskandar - 197512082005012002 - Penguji
Fadli A. Gani - 195810171989031001 - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
1802101010194
Fakultas & Prodi
Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2023
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Daun gandarusa dilaporkan mengandung senyawa antifertilitas untuk hewan jantan sehingga dapat digunakan untuk pengembangan kontrasepsi. Akan tetapi, dikhawatirkan dapat memengaruhi perilaku kawin terutama libido (perilaku mounting). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh ekstrak daun gandarusa pada perilaku kawin kelinci lokal jantan. Penelitian ini menggunakan sampel 9 ekor kelinci jantan dewasa terdiri dari 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan terdiri dari kelompok kontrol (P1), kelompok yang diberikan ekstrak daun gandarusa dengan dosis 200 mg/kg BB (P2), dan kelompok yang diberikan ekstrak daun gandarusa dengan dosis 300 mg/kg BB (P3). Pemberian pengobatan ini berlangsung selama 52 hari.Selain itu menggunakan 3 kelinci betina untuk proses perkawinan. Penelitian ini menggunakan teknik focal animal sampling untuk dalam metode pengamatan. Pengumpulan data dilakukan secara continuous sampling dengan menggunakan alat tulis dan kamera perekam video. Penelitian ini mengamati dan menghitung frekuensi dan durasi perilaku kawin selama 15 menit pengamatan. Analisis statistik menggunakan uji Kruskal-Wallis, diikuti dengan uji Mann Whitney U. Temuan menunjukkan adanya berbagai perilaku kawin yang diamati, (1) perilaku pra-kopulasi seperti mencari, mengendus, grooming, dan licking , (2) perilaku kopulasi seperti mounting (libido), dan (3) perilaku pasca-kopulasi seperti autogrooming. Frekuensi perilaku kawin tidak berbeda secara signifikan, sedangkan durasi perilaku pra kopulasi yaitu perilaku searching, sniffing, dan licking berbeda antar perlakuan (P0,05). Dapat disimpulkan bahwa ekstrak daun gandarusa hanya berpengaruh terhadap durasi perilaku pra kopulasi (searching, sniffing, dan licking), tetapi tidak berpengaruh terhadap frekuensi dan durasi perilaku kopulasi (libido) dan post kopulasi.
The Gandarusa leaves are reported to contain antifertility compounds for male animals so that they can be used for the development of contraception. However, it is feared that it can affect mating behavior, especially libido (mounting behavior). The purpose of this study was to see the effect of gandarusa leaf extract on mating behavior of male local rabbits. This study used a sample of 9 adult male rabbits consisting of 3 treatments and 3 replications. Treatment consisted of a control group (P1), a group given gandarusa leaf extract at a dose of 200 mg/kg bw (P2), and a group given gandarusa leaf extract at a dose of 300 mg/kg bw (P3). The course of this treatment lasted 52 days.In addition, it uses 3 female rabbits for the mating process. This study used focal animal sampling technique for the observation method. Data collection is done by continuous sampling using stationery and video recording cameras. This study observed and calculated the frequency and duration of mating behavior for 15 minutes of observation. Statistical analysis using Kruskal-Wallis test, followed by Mann Whitney U test. Findings indicate a variety of mating behaviors were observed, (1) pre-copulatory behaviors such as seeking, sniffing, grooming, and licking, (2) copulatory behaviors such as mounting (libido), and (3) post-copulatory behaviors such as autogrooming. The frequency of mating behavior was not significantly different, while the duration of pre-copulation behavior, namely searching, sniffing, and licking behavior, was different between treatments (P0.05). It can be concluded that the extract of gandarusa leaves only affect the duration of pre-copulatory behavior (searching, sniffing, and licking), but no effect on the frequency and duration of copulatory behavior (libido) and post-copulation..
ANALISIS KONSENTRASI TESTOSTERON PADA KELINCI JANTAN SETELAH DIBERIKAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA A.JUSS) DAN DAUN GANDARUSA (JUSTICIA GENDARUSSA BURM.F) (ULFA RAHMI PUTRI, 2022)
PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRACHTA INDICA), GANDARUSA (JUSTICIA GENDARUSSA) DAN KOMBINASINYA TERHADAP KONSENTRASI TESTOSTERON, PERILAKU KAWIN (LIBIDO) DAN KUALITAS SPERMA PADA KELINCI (Fauzan Fajri, 2023)
EFEK PEMBERIAN KOMBINASI EKSTRAK DAUN MIMBA (AZADIRRACHTA INDICA) DAN DAUN GANDARUSA (JUSTICA GENDARUSSA) TERHADAP PERILAKU KAWIN KELINCI JANTAN (Hamdi Ramadhan, 2023)
EFEK PEMBERIAN EKSTRAK DAUN GANDARUSA (JUSTICA GENDARUSSA)TERHADAP PERILAKU KAWIN KELINCI JANTAN (DICKY SUHELMI PUTRA, 2023)
PROFIL DARAH KELINCI JANTAN (ORYCTOLAGUS CUNICULUS) SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN GANDARUSA (JUSTICIA GENDARUSSA) (Suci Putri Mahdi, 2022)