Electronic Theses and Dissertation

Banyak pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi seperti owner, supplier, subkontraktor dan kontraktor yang saling berhubungan sehingga membentuk struktur rantai pasok. Pada pelaksanaan proyek konstruksi seperti pada bangunan air, kerentanan pada rantai pasok dapat memperburuk dampak dari gangguan pada rantai pasok yang akhirnya menyebabkan penurunan kinerja proyek konstruksi. Gangguan tersebut dapat berupa kekurangan pasokan, kerusakan peralatan dan perubahan kebutuhan pasar. Terdapat beberapa faktor kerentanan rantai pasok diantaranya: kerentanan strategis, manajemen, personal, proses, supplier, teknologi, politik atau hukum, lingkungan, kerusakan fisik, tekanan pasar, likuiditas atau kredit. Faktor-faktor kerentanan rantai pasok perlu diketahui untuk meminimalisir dampak dari gangguan-gangguan terhadap proyek konstruksi. Berdasarkan permasalahan tersebut tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama kerentanan pada proyek bangunan air di Provinsi Aceh. Penelitian ini menggunakan metode penyebaran kuesioner kepada perusahaan kontrakor yang terlibat pada 37 proyek konstruksi bangunan air di wilayah Provinsi Aceh. Data yang terkumpul dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan Relative Importance Index (RII) dengan bantuan Software Microsoft Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga faktor utama kerentanan dalam rantai pasok proyek bangunan air di Provinsi Aceh. Faktor pertama adalah kerentanan manajemen dengan nilai RII sebesar 0,823, yang menunjukkan bahwa manajemen yang tidak efektif dapat mempengaruhi kerentanan dalam rantai pasok. Faktor kedua adalah kerentanan likuiditas dengan nilai RII sebesar 0,822, yang menekankan pentingnya masalah keuangan dalam mempengaruhi rantai pasok proyek. Faktor ketiga adalah kerentanan lingkungan dengan nilai RII sebesar 0,803, yang menunjukkan bahwa faktor-faktor lingkungan juga berkontribusi terhadap kerentanan dalam rantai pasok proyek bangunan air.

Many parties involved in construction implementation such as owners, suppliers, subcontractors and contractors are interconnected to form a supply chain structure. In the implementation of construction projects such as water buildings, vulnerabilities in the supply chain can exacerbate the impact of disruptions in the supply chain which ultimately lead to a decrease in construction project performance. These disruptions can include supply shortages, equipment breakdowns and changes in market demand. There are several supply chain vulnerability factors including: strategic, management, personal, process, supplier, technology, political or legal, environmental, physical damage, market pressure, liquidity or credit vulnerabilities. Supply chain vulnerability factors need to be known to minimize the impact of disruptions to construction projects. Based on these problems, the purpose of this study is to identify the main factors of vulnerability in water construction projects in Aceh Province. This research uses the method of distributing questionnaires to contractor companies involved in 37 water construction projects in the Aceh Province area. The collected data were analyzed using descriptive analysis and Relative Importance Index (RII) with the help of Microsoft Excel software. The results showed that there were three main factors of vulnerability in the supply chain of waterworks projects in Aceh Province. The first factor is management vulnerability with an RII value of 0.823, which indicates that ineffective management can affect vulnerability in the supply chain. The second factor is liquidity vulnerability with an RII value of 0.822, which emphasizes the importance of financial issues in influencing project supply chains. The third factor is environmental vulnerability with an RII value of 0.803, indicating that environmental factors also contribute to vulnerability in the supply chain of water building projects.