Electronic Theses and Dissertation

Preklampsia (PE) merupakan kehamilan komplikasi yang mengancam jiwa ibu dan janin. Konsentrasi soluble fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1), pentraxin 3 (PTX3), chorionic gonadotropin beta (B-CG), dan kortisol yang tinggi selama kehamilan kemungkinan memiliki peran dalam patofisiologi PE. Swimming Exercise (SE) merupakan salah satu aktivitas fisik yang direkomendasikan untuk ibu hamil karena memiliki risiko minimal. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis interaksi antara kondisi (normal dan PE), onset PE (early onset dan late onset), serta waktu SE (0 menit, 5 menit, dan 10 menit) terhadap konsentrasi sFlt-1, PTX3, B-CG dan kortisol sebagai protein marker prediktif PE pada Rattus norvegicus.
Sebanyak 72 ekor Rattus norvegicus galur Wistar virgin usia 2-3 bulan dengan bobot badan 200-250 gram dilibatkan dalam penelitian ini. Rattus norvegicus bunting diperoleh dengan cara menempatkan Rattus norvegicus betina dan jantan dalam satu kandang selama 24 jam dengan perbandingan jumlah Rattus norvegicus jantan dan betina adalah 1:3. Randomisasi homolog dilakukan terhadapa 72 Rattus norvegicus bunting yang dibagi menjadi 12 kelompok percobaan (masing-masing kelompok n=6 ekor). Kelompok I merupakan kelompok Rattus norvegicus normal, early onset, dan SE 0 menit (NEOSE0). Kelompok II merupakan kelompok Rattus norvegicus normal, early onset, dan SE 5 menit (NEOSE5). Kelompok III merupakan kelompok Rattus norvegicus normal, early onset, dan SE 10 menit (NEOSE10). Kelompok IV merupakan kelompok Rattus norvegicus normal, late onset, dan SE 0 menit (NLOSE0). Kelompok V merupakan kelompok Rattus norvegicus normal, late onse,t dan SE 5 menit (NLOSE5). Kelompok VI merupakan kelompok Rattus norvegicus normal, late onset, dan SE 10 menit (NLOSE10). Kelompok VII merupakan kelompok Rattus norvegicus PE, early onset, dan SE 0 menit (PEEOSE0). Kelompok VIII merupakan kelompok tikus Rattus norvegicus PE, early onset, dan SE 5 menit (PEEOSE5). Kelompok IX merupakan kelompok Rattus norvegicus PE, early onset, dan SE 10 menit (PEEOSE10). Kelompok X merupakan kelompok Rattus norvegicus PE, late onset, dan SE 0 menit (PELOSE0). Kelompok XI merupakan kelompok Rattus norvegicus PE, late onset dengan SE 5 menit (PELOSE5). Kelompok XII merupakan kelompok Rattus norvegicus PE, late onset, dan SE 10 menit (PELOSE10). Rattus norvegicus sebagai model PE dibuat dengan memberikan injeksi L-Nitro-Arginine-Methyl Ester (L-NAME) dengan dosis 75 mg/ kg BB/hari. Penentuan PE didukung dengan pengamatan perbedaan nilai protein urin, glukosa urin, dan leukosit urin Rattus norvegicus yang diukur sebelum dan setelah diinjeksi L-NAME.
Berdasarkan hasil pengamatan 5 hari perlakuan, terdapat perbedaan signifikan nilai protein urin dan glukosa urin sebelum dan sesudah injeksi L-NAME pada Rattus norvegicus model PE, namun tidak terdapat perbedaan signifikan terhadap nilai leukosit urin pada Rattus norvegicus model PE. Hasil penelitian berdasarkan uji statistik tiga faktorial menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang signifikan (p0,05) antara kondisi, onset PE, dan waktu SE terhadap konsentrasi PTX3 Rattus norvegicus model PE, terdapat interaksi signifikan antara kondisi, onset PE, dan waktu SE terhadap konsentrasi B-CG dan kortisol Rattus norvegicus model PE (p

Preeclampsia (PE) is a life-threatening complication of pregnancy for the mother and fetus. High concentrations of soluble fms-like tyrosine kinase 1 (sFlt-1), pentraxin 3 (PTX3), chorionic gonadotrophin beta (B-CG), and cortisol during pregnancy may have a role in the pathophysiology of PE. Swimming Exercise (SE) is one of the recommended physical activities for pregnant women because it has minimal risks. The purpose of this study was to analyze the interaction between conditions (normal and PE), PE onset (early onset and late onset), and SE time (0 minutes, 5 minutes, and 10 minutes) on the concentrations of sFlt-1, PTX3, B-CG. and cortisol as a PE predictive protein marker in Rattus norvegicus. A total of 72 Rattus norvegicus Wistar virgin strain aged 2-3 months and weighing 200-250 grams were involved in the study. Pregnant Rattus norvegicus was obtained by confining female and male Rattus norvegicus in one cage for 24 hours, the ratio of the number of male and female Rattus norvegicus was 1:3. Homologous randomization of 72 pregnant Rattus norvegicus was divided into 12 experimental groups (each group n = 6 rats). Group I is the group of Rattus norvegicus normal early onset SE 0 minutes (NEOSE0). Group II is the normal early onset Rattus norvegicus group with SE 5 minutes (NEOSE5). Group III is the normal early onset Rattus norvegicus group with SE 10 minutes (NEOSE10). Group IV is the group of Rattus norvegicus normal late onset SE 0 minutes (NLOSE0). Group V is a normal late onset Rattus norvegicus group with SE 5 minutes (NLOSE5). Group VI is a normal late onset Rattus norvegicus group with SE 10 minutes (NLOSE10). Group VII is the Rattus norvegicus PE early onset with SE 0 minute (PEEOSE0). Group VIII is the Rattus norvegicus PE early onset with SE 5 minutes (PEEOSE5). Group IX is the early onset Rattus norvegicus PE group with SE 10 minutes (PEEOSE10). Group X is a late onset Rattus norvegicus PE group with SE 0 minutes (PELOSE0). Group XI is a late onset Rattus norvegicus PE group with SE 5 minutes (PELOSE5). Group XII is a late onset Rattus norvegicus PE group with SE 10 minutes (PELOSE10). Rattus norvegicus preeclampsia model was prepared by injection of L-Nitro-Arginine-Methyl Ester (L-NAME) at a dose of 75 mg/kg BW/day. The determination of PE is supported by the observation of differences in the values of urine protein, urine glucose, and urine leukocytes in Rattus norvegicus before and after injection of L-NAME. Observation of 5 days of treatment, there was a significant difference in the value of urine protein and urine glucose before and after injection of L-NAME in Rattus norvegicus PE model, but there was no significant difference in the value of urinary leukocytes in Rattus norvegicus PE model. The results of the study based on three factorial statistical tests showed that there was a significant interaction between condition, onset of PE, and time of SE on the concentration of sFLt-1 Rattus norvegicus model PE with a value of p0.05, there was a significant interaction between condition, onset of PE, and time of SE on concentrations of B-CG and cortisol of Rattus norvegicus PE model with p