Electronic Theses and Dissertation

Dalam industri konstruksi, rantai pasok merupakan sistem yang terdiri dari
berbagai pihak, yang berkontribusi (baik secara langsung maupun tidak langsung)
dalam keseluruhan jalannya proyek untuk mencapai tujuan proyek dalam
menghasilkan bangunan konstruksi. Berbagai pihak yang dimaksud adalah pemilik
proyek, arsitek atau konsultan, kontraktor, subkontraktor, pekerja konstruksi,
pemasok material proyek, penyedia jasa, dan sebagainya. Dalam Rantai pasok itu
sendiri akan ada terjadinya faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja rantai pasok
salah satunya kerentanan. Untuk meningkatkan ketahanan pada rantai pasok maka
harus diketahui terlebih dahulu faktor-faktor kerentanan rantai pasok. Lingkup
penelitian ini adalah kontraktor kualifikasi menengah dan besar yang
melaksanakan proyek konstruksi gedung di Provinsi Aceh pada tahun anggaran
2018-2022. Berdasarkan permasalahan tersebut penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apa yang menjadi faktor-faktor utama kerentanan pada rantai pasok
proyek konstruksi gedung di Provinsi Aceh. Penelitian ini dilakukan dengan teknik
pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner kepada perusahaan kontraktor
yang terlibat dalam proyek konstruksi. Pengumpulan data primer yang dianalisis
menggunakan analisis deskriptif dan metode Relative Importance Index (RII)
dengan bantuan Software Microsoft Excel. Hasil yang diperoleh dari 11 faktor
terdapat 3 faktor utama kerentanan rantai pasok proyek konstruksi gedung yaitu:
kerentanan likuiditas dengan nilai RII 0,853, tekanan pasar dengan nilai RII 0,841,
dan kerentanan manajemen nilai RII 0,823. Adapun Indikator utama yaitu
pengambilan keputusan yang terlambat dengan nilai RII 0,911 yang berada pada
faktor kerentanan manajemen. Dengan demikian pihak-pihak yang terlibat pada
rantai pasok proyek konstruksi dapat mencegah faktor-faktor kerentanan tersebut.

In the construction industry, the supply chain is a system that consists of various parties who contribute (directly or indirectly) to the overall progress of a project in order to achieve the project's objectives in constructing buildings. The parties involved include project owners, architects or consultants, contractors, subcontractors, construction workers, material suppliers, service providers, and others. Within the supply chain, there are factors that influence its performance, one of which is vulnerability. To enhance resilience in the supply chain, it is necessary to first identify the factors that contribute to the vulnerability of the supply chain. The scope of this research is focused on medium and large contractors involved in building construction projects in the Aceh Province during the fiscal years 20182022. Based on this issue, the aim of this research is to identify the main factors of vulnerability in the supply chain of building construction projects in the Aceh Province. This research is conducted using data collection techniques through the distribution of questionnaires to contractor companies involved in construction projects. The primary data collected will be analyzed using descriptive analysis and the Relative Importance Index (RII) method with the assistance of Microsoft Excel software. The results obtained from the analysis of the 11 factors reveal that there are three main factors of vulnerability in the supply chain of building construction projects, namely liquidity vulnerability with an RII value of 0.853, market pressure with an RII value of 0.841, and management vulnerability with an RII value of 0.823. The main indicator is delayed decision-making with an RII value of 0.911, which falls under the management vulnerability factor. Thus, the parties involved in the construction project supply chain can prevent these vulnerability factors.