IMPLEMENTASI DAN ANALISIS DAMPAK SERANGAN DENIAL-OF SERVICE (DOS) SYN FLOOD PADA CONTAINERIZED LOAD BALANCER HAPROXY | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

IMPLEMENTASI DAN ANALISIS DAMPAK SERANGAN DENIAL-OF SERVICE (DOS) SYN FLOOD PADA CONTAINERIZED LOAD BALANCER HAPROXY


Pengarang

SITI ANNISA MAULIDYA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Nazaruddin - 197202061997021001 - Dosen Pembimbing I
Zulfan - 198606022015041003 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1608107010003

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Informatika (S1) / PDDIKTI : 55201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas MIPA - Informatika., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK


Seiring dengan perkembangan jaman, teknologi IT yang ada sekarang ini diciptakan untuk semakin mempermudah kerja dan dibuat menjadi semakin efektif serta efisiein secara penggunaannya serta kegunaannya Salah satunya adalah teknologi virtualisasi yang banyak di terapkan diperusahaan-perusahaan karena dapat menghemat virtualisasi dimana beberapa server virtual berada dalam satu server fisik yang sama seperti container. Sebagai teknologi virtualisasi yang dapat terhitung baru, terdapat banyak serangan dalam jaringan yang dapat merusak sistem atau mengganggu kerja sistem itu sendiri seperti meluncurkan serangan. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nabillah (2022) dengan judul "Analisis Perbandingan Mitigasi Serangan Distributed-Denial of Service (DDoS) SYN Flood dengan Teknik Load Balancing Menggunakan NGINX dan HAProxy pada Containerized Web Server" tidak melakukan analisis keadaan jaringan maka Peneliti tertarik untuk meneliti keadaan jaringan ketika lingkungan Docker Swarm yang menggunakan load balancer HAProxy di bawah serangan DoS SYN flood. Tahapan pengujian disini dibagi menjadi dua, yang pertama Docker Swarm menggunakan load balancing internal 10.000 SYN flood, 30.000 SYN flood, sedangkan yang kedua docker swarm menggunakan Load Balancing HAProxy 10.000 SYN flood, 30.000 SYN flood. Pengujian dilakukan dalam waktu 60 detik dengan 3 kali pengulangan untuk setiap lingkungan pengujian dengan menggunakan metode TCP. Untuk meneliti keadaan jaringan peneliti menggunakan pengukuran parameter QoS (Quality of Service) untuk mengetahui kategori kualitas jaringan internet ketika serangan Denial of Service (DoS) diluncurkan kedalam lingkungan docker swarm berdasarkan indeks standar TIPHON dengan menggunakan parameter throuhput, jitter, dan packet loss. Hasilnya implementasi QoS jaringan dengan parameter jitter, throughput dan packet loss dibawah serangan DoS SYN Flood dengan menggunakan indeks standar TIPHON didapatkan throughput di lingkungan LB HAproxy dan Internal dikategorikan sebagai “Good” karena 1,05 Mbps berada dalam range 1200 kbps – 2,1 Mbps, jitter dikategorikan sebagai “Good” karena 3,214 ms dan 4,908 ms – 6, 956 ms berada dalam range 0 – 75 ms, dan packet loss dikategorikan sebagai “Perfect” karena bernilai 0%, dan 0,523% – 0,787% berada dalam range 0 – 2%. dan dapat disimpulkan bahwa indeks yang lebih tinggi terdapat pada lingkungan pengujian LB HAProxy karena tidak adanya packet loss dan jitter pada lingkungan pengujian ini memiliki waktu yang lebih sedikit yaitu 3,214 ms.

Kata Kunci : Docker, Docker Swarm, DoS SYN flood, HAproxy, Load Balancing , QoS.

ABSTRACT Along with the times, the existing IT technology was created to make work easier and to be made more effective and efficient in its use and usability. One of them is virtualization technology which is widely applied in companies because it can save virtualization where several virtual servers are in one the same physical server as the container. As a virtualization technology that is relatively new, there are many attacks on the network that can damage the system or disrupt the work of the system itself, such as launching an attack. Previous research conducted by Nabillah (2022) entitled "Comparative Analysis of Mitigation of Distributed-Denial of Service (DDoS) SYN Floods with Load Balancing Techniques Using NGINX and HAProxy on Containerized Web Servers" did not analyze network conditions, so researchers are interested in examining conditions network when a Docker Swarm environment using the HAProxy load balancer was under a DoS SYN flood attack. The testing stages here are divided into two, the first Docker Swarm uses internal load balancing 10,000 SYN flood, 30,000 SYN flood, while the second docker swarm uses HAProxy Load Balancing 10,000 SYN flood, 30,000 SYN flood. The test is carried out within 60 seconds with 3 repetitions for each test environment using the TCP method. To examine the state of the network researchers used QoS (Quality of Service) parameter measurements to determine the category of internet network quality when a Denial of Service (DoS) attack was launched into the Docker Swarm environment based on the TIPHON standard index using throughput, jitter, and packet loss parameters. As a result, the implementation of network QoS with jitter, throughput and packet loss parameters under the DoS SYN Flood attack using the TIPHON standard index shows that throughput in the LB HAproxy and Internal environments is categorized as "Good" because 1.05 Mbps is in the range of 1200 kbps - 2.1 Mbps , jitter is categorized as "Good" because 3.214 ms and 4.908 ms - 6.956 ms are in the range 0 - 75 ms, and packet loss is categorized as "Perfect" because it has a value of 0%, and 0.523% - 0.787% is in the range 0 - 2%. and it can be concluded that a higher index is found in the LB HAProxy test environment because there is no packet loss and jitter in this test environment, it has less time, namely 3.214 ms. Keywords : Docker, Docker Swarm, DoS SYN flood, HAproxy, Load Balancing, QoS.

Citation



    SERVICES DESK