POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP CUTIBACTERIUM ACNES | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) SEBAGAI ANTIBAKTERI TERHADAP CUTIBACTERIUM ACNES


Pengarang

Afifah Maulia Putri - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Suhartono - 198203142006041002 - Dosen Pembimbing I
Amalia - 197801122006042003 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1908104010032

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Biologi (S1) / PDDIKTI : 46201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas MIPA Biologi., 2023

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kandungan senyawa fitokimia di dalam ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam.), menentukan potensi ekstrak etanol daun kelor sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes, serta mengetahui nilai konsentrasi hambat minimum ekstrak etanol daun kelor yang mampu berperan sebagai antibakteri. Pengujian dilakukan dengan menganalisis senyawa metabolit sekunder yang dihasilkan melalui instrumen Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GC-MS). Pengujian nilai Kadar Hambat Minimum (KHM) dilakukan dengan perbandingan nilai absorbansi sebelum dan sesudah inkubasi menggunakan konsentrasi ekstrak etanol daun kelor 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,12%, dan 1,56%. Aktivitas antibakteri dengan metode difusi cakram dilakukan dengan menggunakan tiga konsentrasi yang telah ditentukan pada pengujian KHM. Hasil analisis GC-MS menunjukkan senyawa yang paling banyak ditemukan pada ekstrak etanol daun kelor adalah senyawa terpenoid, polifenol, alkaloid, dan asam lemak. Hasil pengujian KHM menunjukkan konsentrasi minimum ekstrak etanol daun kelor dalam menghambat pertumbuhan bakteri Cutibacterium acnes adalah 6,25% dan zona hambat pada pengujian antibakteri konsentrasi 3,12%; 6,25%; dan 12,50%, yaitu1,53 ± 0,40mm; 1,73 ± 0,45mm; dan 2,13 ± 0,30mm.

Kata kunci : daun kelor (Moringa oleifera), Cutibacterium acnes, KHM, antibakteri

This research was conducted to determine phytochemical compounds in ethanol extracts of Moringa oleifera Lam. leaves, determine the potency of the extracts as an antibacterial agent against Cutibacterium acnes bacteria, and determine the minimum inhibitory concentration of the ethanol extracts of Moringa leaves which is capable as an antibacterial agent. This research was carried out by analyzing the secondary metabolites produced by moringa leaves through the Gas Chromatography Mass Spectroscopy (GC-MS) instrument. The Minimum Inhibitory Concentration (MIC) value was carried out by comparing the absorbance values before and after incubation using ethanol extract of moringa leaves concentrations of 100%, 50%, 25%, 12,50%, 6,25%, 3,12%, and 1,56% . Antibacterial activity with the disc diffusion method was carried out using three concentrations that had been determined in the MIC test. The results of the GC-MS analysis showed that the most abundant compounds found in the ethanol extract of Moringa leaves were terpenoids, polyphenols, alkaloids and fatty acids. The MIC test results showed that the minimum concentration of the ethanol extract of Moringa leaves in inhibiting the growth of Cutibacterium acnes bacteria was 6.25% and the inhibition zone was obtained in the antibacterial test with a concentration of 3.12% (1.53 ± 0.40mm), 6.25% (1.73 ± 0.45mm), and 12.50% (2.13 ± 0.30mm). Keywords : Moringa leaves (Moringa oleifera), Cutibacterium acnes, MIC, antibacterial

Citation



    SERVICES DESK