Electronic Theses and Dissertation

PENYEMBUHAN ULKUS DIABETIKUM MENGGUNAKAN KRIM EKSTRAK DAUN KERSEN (Muntingia calabura L.) 10%
PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

ABSTRAK
Ulkus diabetikum adalah luka komplikasi yang berasal dari diabetes. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati pengaruh penggunaan krim ekstrak daun kersen (Muntingia calabura L.) 10% terhadap penyembuhan ulkus diabetikum pada tikus putih. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan 27 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus), yang diinduksi streptozotosin 40 mg/dL, dengan kelompok I tidak diterapi, kelompok II diberikan silver sulfadiazine dan kelompok III diberikan krim ekstrak daun kersen 10%. Pengobatan luka dilakukan 2 kali sehari selama 14 hari. Panen dilakukan pada hari ke 3, 7 dan 14 dengan mengambil kulit bekas luka, untuk dibuat sediaan histopatologi dan dilanjutkan dengan pewarnaan hematoksilin eosin. Pengamatan mikroskopik dengan mikroskop cahaya berupa ketebalan epitel, kelenjar sebasea, kelenjar keringat dan folikel rambut. Hasil penelitian menunjukkan tidak signifikan pada ketebalan epitel kulit, signifikan pada kelenjar sebasea 18,33 ± 2,52 hari ke-14, kelenjar keringat 12,67 ± 2,52 hari ke 14 dan folikel rambut 16,67 ± 2,08 hari ke-7 dan 23,00 ± 4,58 hari ke-14 (P

HEALING DIABETIC ULCUS USING CREAM EXTRACT LEAF KERSEN (Muntingia calabura L.) 10% IN WHITE RATS (Rattus norvegicus) ABSTRACT Diabetic ulcer is a complication wound that comes from diabetes. This study aimed to observe the effect of the use of 10% cherry leaf extract cream (Muntingia calabura L.) on the healing of diabetic ulcers in white rats. This study used an experimental method with 27 male white rats (Rattus norvegicus), induced streptozotocin 40 mg / dL, with group I not treated, group II given silver sulfadiazine and group III given cream leaf extract kersen 10%. Treatment of wounds is carried out 2 times a day for 14 days. Harvesting is carried out on days 3, 7 and 14 by taking scarred skin, to make histopathological preparations and proceed with hematoxylin eosin staining. Microscopic observation with a light microscope in the form of epithelial thickness, sebaceous glands, sweat glands and hair follicles. The results showed no significance in skin epithelial thickness, significant in sebaceous glands 18.33 ± 2.52 days 14, sweat glands 12.67 ± 2.52 days 14 and hair follicles 16.67 ± 2.08 days 7 and 23.00 ± 4.58 days 14 (P