EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN MALAKA (PHYLLANTHUS EMBLICA) TERHADAP SUHU TUBUH PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG MENGALAMI DEMAM | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN MALAKA (PHYLLANTHUS EMBLICA) TERHADAP SUHU TUBUH PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG MENGALAMI DEMAM


Pengarang

ANISA FITRIA ERZA - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Nuzul Asmilia - 196712211992032001 - Dosen Pembimbing I
frengki 197902062006041002 frengki_fkh@unsyiah.ac.id - - - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1902101010207

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2023

Bahasa

Indonesia

No Classification

636.089 6

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Tanaman Malaka (Phyllanthus emblica) berpotensi sebagai antipiretik karena mengandung zat aktif flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek antipiretik ekstrak etanol daun malaka (Phyllanthus emblica) pada tikus putih (Rattus norvegicus) yang mengalami demam. Metode penelitian ini yaitu eksperimental laboratorium menggunakan dua puluh empat ekor tikus putih jantan yang dibagi secara acak menjadi empat kelompok perlakuan masing-masing terdiri dari enam ekor tikus. Setiap kelompok perlakuan diinjeksikan 15% ragi secara oral untuk menimbulkan demam. Setelah 3 jam induksi ragi, kenaikan suhu rektal diukur dari menit 30 hingga menit 180. Kelompok kontrol positif (K+) parasetamol dosis 45 mg/kg bb, kelompok perlakuan I (K1) etanol daun malaka 100 mg/kg, kelompok perlakuan II (K2) 200 mg/kg bb, kelompok perlakuan III (K3) dosis 300 mg/kg bb. Parasetamol dan ekstrak etanol daun malaka diberikan secara oral. Hasil dianalisis menggunakan uji ANOVA satu arah dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji ANOVA pada menit 150 menunjukkan perbedaan suhu yang bermakna pada setiap kelompok perlakuan (P < 0,05). Pada kontrol positif (K+) menunjukkan penurunan suhu sebesar 3,10, pada (K1) penurunan suhu sebesar 2,35 pada (K2) penurunan suhu sebesar 2,40 dan pada (K3) penurunan suhu sebesar 2,17. Hasil uji Duncan menujukkan perbedaan nyata penurunan suhu antara kelompok kontrol positif (K+) dengan (K1), kontrol positif (K+) dengan (K2) dan kontrol positif (+) dengan (K3). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun malaka memiliki aktivitas antipiretik namun lebih rendah dari parasetamol.

Kata kunci: Phyllanthus emblica, demam, antipiretik, suhu

Plant Malacca (Phyllanthus emblica) potentially as antipyretic Because contain substance active flavonoids. Study This aim For know extract antipyretic effect ethanol leaf Malacca (Phyllanthus emblica) in mice white (Ratus norvegicus) Which have a fever. This research method is laboratory experimental using twenty four tail male white rats were randomly divided into four group treatment each consisting of six tail mouse. Every group treatment was injected with 15% yeast orally to cause fever. After 3 yeast induction clock, rectal temperature rise be measured from 30 minutes to 180 minutes. Group control positive (K+) paracetamol dose 45 mg/kg bw, group treatment I (K1) ethanol leaf Malacca 100 mg/kg, group treatment II (K2) 200 mg/kg bw, group treatment III (K3) dose 300 mg/kg bw . Paracetamol And extract ethanol leaf Malacca given in a manner orally. Results analyzed use test One way ANOVA And next with Duncan's test. Results test ANOVA at 150 minutes showed a significant difference in temperature in each treatment group (P

Citation



    SERVICES DESK