Electronic Theses and Dissertation

Tanaman lidah buaya atau Aloe vera merupakan salah satu tumbuhan yang dapat
digunakan sebagai antifungal. Lidah Buaya (Aloe vera) dapat menghambat
pertumbuhan jamur Candida albicans karena memilki senyawa seperti flavonoid,
saponin, dan tanin. Senyawa pada tumbuhan dapat diperoleh dengan cara ekstraksi.
Tingkat daya hambat tumbuhan terhadap mikroba dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti metode ekstraksi, waktu ekstraksi, dan jenis pelarut. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan efek daya hambat ekstrak
daun lidah buaya menggunakan metode maserasi dan sokletasi. Ekstraksi daun A.
vera dilakukan dengan metode maserasi dan sokletasi, kemudian diencerkan
menjadi konsentrasi 15%, 25% dan 50%. Aktivitas antifungal diuji dengan metode
sumuran. Hasil yang diperoleh adalah aktivitas antifungal ekstrak A. vera pada
metode sokletasi memiliki rata-rata zona hambat 11,1 mm (lemah) pada konsentrasi
15%, 14,46 mm (lemah) pada konsentrasi 25%, dan 17,9 mm (sedang) pada
konsentrasi 50%. Metode maserasi memiliki rata-rata zona hambat 10,76 mm
(lemah) pada konsentrasi 15%, 16,6 mm (sedang) pada konsentrasi 25%, dan 19,6
mm (sedang) pada konsentrasi 50%. Kesimpulan yang didapatkan bahwa metode
Ekstraksi memiliki pengaruh terhadap aktivitas antifungal ekstrak etanol daun lidah
buaya dan ekstrak maserasi daun lidah buaya (Aloe vera) memiliki daya hambat
lebih kuat dibandingkan dengan Ekstrak sokletasi daun lidah buaya (Aloe vera)
tetapi tidak memiliki perbedaan bermakna pada uji statistik (p>0,05).

Aloe vera is an antimicrobial plant, because it has compounds such as flavonoids, saponins and tannins that have the potential as antibacterial and antifungal. Thus Aloe vera can inhibit the growth of Candida albicans fungi. These compounds from plants can be obtained by extraction. The level of inhibition of plants against microbes can be influenced by several factors, such as the method of extraction, extraction time, and type of solvent. This study aims to compare of the inhibitory effect of A. vera leaf extract using maceration and soxhletation methods. The results obtained showed that the antifungal activity of A. vera extract in the soxhletation method had an average inhibition zone of 11.1 mm (weak) at a concentration of 15%, 14.46 mm (weak) at a concentration of 25%, and 17.9 mm (moderate). ) at a concentration of 50%. The maceration method has an average inhibition zone of 10.76 mm (weak) at a concentration of 15%, 16.6 mm (moderate) at a concentration of 25%, and 19.6 mm (moderate) at a concentration of 50%. The conclusion was that the extraction method has an effect on the antifungal activity of the ethanol extract of A.vera leaves and the macerated extract of A.vera leaves has a stronger inhibitory effect than the soxhletation extract of A.vera leaves but does not have a significant difference in statistical tests (p>0.05).