Electronic Theses and Dissertation

Kewajiban dan tanggung jawab pelaku usaha diatur dalam Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan konsumen (UUPK). Dalam Pasal 8 UUPK disebutkan kewajiban pelaku usaha yaitu harus beritikad baik, memberikan informasi yang benar, melayani konsumen dengan baik serta menjamin mutu barang yang diproduksi serta Pasal 19 UUPK menjelaskan tanggung jawab pelaku usaha yaitu memberikan ganti rugi atas barang yang diproduksi, ganti rugi dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang yang setara nilainya. Namun dalam praktiknya ditemukan jual beli komputer rakitan yang tidak sesuai dengan apa yang sudah diperjanjikan. Pelanggaran jual beli komputer tersebut dalam bentuk pemasangan komponen bekas, kesalahan pemasangan komponen, dan tidak memasang segel pada komponen.
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab pelaku usaha dalam transaksi jual beli komputer rakitan di Kota Banda Aceh, untuk menjelaskan perlindungan hukum bagi para pihak dalam jual beli komputer rakitan, serta menjelaskan upaya penyelesaian sengketa yang ditempuh para pihak dalam penjualan komputer rakitan di Kota Banda Aceh.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yuridis sosiologis. Penelitian yuridis sosiologis adalah penelitian yang memperoleh pengetahuan hukum secara empiris dengan data yang diperoleh langsung dari sumbernya. Sumber data yang diperoleh dalam penulisan skripsi ini dilakukan penelitian kepustakaan dan penelitian lapangan. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kualitatif.
Hasil penelitian diketahui bahwa pelaksanaan kewajiban dan tanggung jawab pelaku usaha belum sepenuhnya optimal. Pelaku usaha tidak beritikad baik karena menukar komponen tanpa sepengetahuan konsumen dan tidak memberikan informasi yang cukup bagi konsumen sehingga konsumen tidak dapat memilih barang sesuai kebutuhannya. Perlindungan yang diberikan oleh pelaku usaha kepada konsumen pada umumnya adalah pemberian garansi atas kerusakan komputer rakitan yang terdapat dalam perjanjian jual beli rakitan di Kota Banda Aceh. Penyelesaian sengketa yang ditempuh para pihak dalam penjualan komputer di Kota Banda Aceh yaitu dengan proses negosiasi artinya mengutamakan jalan damai.
Disarankan kepada pelaku usaha komputer rakitan hendaknya harus bersikap jujur dalam memberikan informasi yang benar dan menghormati hak-hak konsumen, terutama dalam hal pengecekan pada kerusakan komputer rakitan dan tidak menjual/memasarkan produk komputer yang cacat kepada konsumen.

Tidak Tersedia Deskripsi