HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA PRA-REMAJA (USIA 10- 12 TAHUN) DI BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN CEPAT SAJI DENGAN OBESITAS PADA ANAK USIA PRA-REMAJA (USIA 10- 12 TAHUN) DI BANDA ACEH


Pengarang

Annisa fadliyatun sharfina - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0907101010023

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2013

Bahasa

Indonesia

No Classification

616.398

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Saat ini obesitas telah menjadi endemik global, dimana prevalensi obesitas tidak hanya meningkat pada usia dewasa namun juga pada usia anak hingga remaja Obesitas terjadi jika energi yang masuk lebih besar daripada energi yang dikeluarkan. Energi sisa ini akan dideposit sebagai jaringan adiposa, sehingga terjadilah kenaikan berat badan. Makanan cepat saji (baik yang tradisional maupun modem) adalah makanan yang tidak seimbang gizinya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara konsumsi makanan cepat saji terhadap obesitas pada anak usia pra -remaja (Usia 10-12 Tahun) di Banda Aceh. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan rnetode cross sectional Subjek penelitian adalah anak usia 10-12 tahun yang diambil dari sekolah yang sudah memenuhi kriteria penelitian, dengan jumlah populasi keseluruhan adalah 854 siswa. Variabel akan diukur dengan teknik pengisisan kuesioner dan pengukuran IMT, dimana kuesioner yang digunakan adalah Food Frequency Qustionnaire. Pengukuran IMT dilakukan dengan kurva IMT WHO Usia 5-19 tahun dengan skala Z-score. Analisis data menggunakan perhitungan statistik chi-square. Dari hasil penelitian didapatkan 90 subjek penelitian, yang terdiri dari 42 laki-laki dan 48 perempuan. Hasil kriteria konsumsi makanan cepat saji terdiri atas 17 orang (18,89%) dengan frekuensi "Jarang, 33 orang (36,67%) dengan frekuensi "Kadang-kadang", 21 orang (23,33%) dengan frekuensi "Sedang" dan 19 orang (21,11%) dengan frekuensi "Sering". Pengukuran IMT menunjukkan basil non obesitas sebanyak 75 orang (83,33%) dan obesitas sebanyak 15 orang (16,67%). Dari hasil analisis hubungan kedua variabel didapatkan bahwa adanya hubungan anatara makanan cepat saji dengan obesitas dengan nilai P value= 0,002 (P value

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK