Electronic Theses and Dissertation

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium dengan tujuan untuk mengetahui gambaran histopatologi hati dan ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) pada uji toksisitas akut ekstrak daun kirinyuh (Chromolaena odorata L.). Kirinyuh termasuk dalam famili Asteraceae, dalam bahasa Inggris disebut Siam weed, merupakan gulma padang rumput yang penyebarannya sangat luas di Indonesia. Berdasarkan uji fitokimia daun kirinyuh mengandung senyawa flavonoid, tanin, saponin, alkaloid dan fenolik. Penelitian ini dilakukan pada periode Oktober-Desember 2022. Penelitian ini menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi menjadi lima kelompok dan diberikan dosis bertingkat yaitu 600 mg/kgBB, 1200 mg/kgBB, 2400 mg/kgBB, dan 4800 mg/kgBB ekstrak etanol daun kirinyuh dengan sekali pemberian secara oral kemudian diamati kematian hewan coba setelah 24 jam. Pengamatan dilakukan 14 hari setelah pemberian ekstrak etanol daun kirinyuh. Gambaran histopatologi hati dan ginjal dinilai menggunakan skoring berdasarkan parameter degenerasi melemak, degenerasi hidrofik dan nekrosis. Hasil pada penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh ekstrak etanol daun kirinyuh pada gambaran histopatologi hati dan ginjal tikus putih galur Wistar. Berdasarkan Uji Non-Parametrik KruskalWallis, diperoleh p = 0,000 (p

This research is a laboratory experimental study with the aim of knowing the histopathological features of the liver and kidneys of white rats (Rattus norvegicus) in the acute toxicity test of kirinyuh leaf extract (Chromolaena odorata L.). Kirinyuh included in the family Asteraceae, is a prairie weed which spreads very widely in Indonesia. Based on the phytochemical test of kirinyuh leaves contains flavonoids, tannins, saponins, alkaloids and phenolic compounds. This research was conducted in the period October-December 2022. This research used 30 rats which were divided into five groups and given graded doses, namely 600 mg/kg, 1200 mg/kg, 2400 mg/kg, and 4800 mg/kg, ethanol extract of kirinyuh leaves. with one oral administration then observed the death of experimental animals after 24 hours. Observations were made 14 days after administration of kirinyuh leaf ethanol extract. The histopathological features of the liver and kidneys were assessed using scoring based on the parameters of fatty degeneration, hydropic degeneration and necrosis. The results of this research indicated that there was an effect of the ethanol extract of kirinyuh leaves on the histopathological features of the liver and kidneys of Wistar white rats. Based on the Kruskal-Wallis Non-Parametric Test, p = 0.000 (p