Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
GAMBARAN MEDICATION ERROR PADA PERESEPAN PASIEN RAWAT JALAN DI UPTD PUSKESMAS KECAMATAN BAITURRAHMANRNKOTA BANDA ACEH
Pengarang
ZAHLUL AZMI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Lydia Septa Desiyana - 198109252008122002 - Dosen Pembimbing I
Tedy Kurniawan Bakri - 198705082015041002 - Dosen Pembimbing II
Nomor Pokok Mahasiswa
1808109010041
Fakultas & Prodi
Fakultas MIPA / Farmasi (S1) / PDDIKTI : 48201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas mipa., 2023
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Medication error adalah kegagalan dalam proses pelayanan resep yang bisa terjadi pada tahapan-tahapan pengobatan diantaranya tahap prescribing, transcribing, dispensing dan administration, yang apabila terjadi kesalahan di salah satu tahap tersebut bisa memunculkan kesalahan berantai di tahap-tahap berikutnya. Medication error dapat terjadi di rumah sakit, puskesmas, klinik, serta apotek. Medication error dapat menyebabkan peningkatan mortalitas, peningkatan durasi rawat inap, dan peningkatan biaya pengobatan bagi pasien. Upaya dan usaha meminimalisir kejadian medication error adalah salah satu tujuan untuk mencapai pengobatan yang aman bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persentase kejadian medication error pada peresepan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif yang bersifat observasional yaitu mengevaluasi setiap kejadian medication error dari fase prescribing, transcribing, dispensing, dan administrasion pada resep pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Kecamatan Baiturrahman, Kota Banda Aceh pada bulan Oktober 2022. Sampel penelitian sebanyak 91 resep yang diambil dengan menggunakan teknik quota sampling. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase kejadian medication error terbanyak adalah pada fase prescribing yaitu tidak ada nomor telepon dokter (23%), pada fase transcribing yaitu ketidakjelasan penulisan resep (86%), pada fase dispensing yaitu memberi obat diluar intruksi (100%) dan pada fase administration yaitu tidak memberi PIO (74%). Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah persentase kejadian medication error pada peresepan pasien rawat jalan di UPTD Puskesmas Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh pada fase prescribing (84%), pada fase transcribing (7,6%), pada fase dispensing (1%) dan pada fase administration (7,4%).
Medication error is a failure in the prescription service process that can occur at the stages of treatment including the prescription, transcribing, dispensing and administration stages, which if an error occurs at one of these stages can cause a chain of errors at the following stages. Medication errors can occur in hospitals, health centers, clinics, and pharmacies. Medication errors can lead to increased mortality, increased duration of hospitalization, and increased medical costs for patients. Efforts and efforts to minimize the incidence of medication errors is one of the goals to achieve safe treatment for patients. This study aims to determine the proportion of medication errors in prescribing outpatients at the UPTD Puskesmas Baiturrahman District, Banda Aceh City. The research was conducted using a descriptive observational method, namely evaluating every medication error event from the prescription, transcribing, dispensing, and toxicity phases to outpatient prescriptions in October 2022. The study sample consisted of 91 prescriptions, by using quota sampling technique. Data were analyzed using univariate analysis techniques. The results showed that the highest proportion of medication errors occurred in the prescribing phase, namely there was no doctor's telephone number (23%), in the transcribing phase, namely illegible handwriting (86%), in the dispensing phase, namely giving drugs outside of instructions (100%) and in giving the phase that is not giving Medication Information Service (74%). The conclusion drawn from this study is the proportion of medication errors in prescribing outpatients in the prescribing phase (84%), in the transcription phase (7.6%), in the dispensing phase (1%) and administration in phase (7.4%).
EVALUASI MEDICATION ERROR PADA PERESEPAN OBAT DI UNIT RAWAT JALAN INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI ACEH (ANISA PUTRI, 2023)
EVALUASI MEDICATION ERROR PADA PERESEPAN POLIFARMASI PASIEN HIPERTENSI RAWAT INAP DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN PERIODE FEBRUARI-APRIL 2016 (Farah Meishara, 2016)
EVALUASI MEDICATION ERROR PADA PASIEN RAWAT INAP AKUT DI RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI ACEH (ALFIA RAHMATINA, 2018)
EVALUASI MEDICATION ERROR PADA RESEP PASIEN ANAK RAWAT INAP DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (NOVIKA WAHYUNI, 2019)
SISTEM INFORMASI PASIEN RAWAT JALAN PUSKESMAS PIDIE BERBASIS WEB (Nawafil, 2013)