Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
HUBUNGAN JENIS KULIT WAJAH DENGAN DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS PADA PELAJAR DI SMA NEGERI 1 BLANGKEJEREN
Pengarang
Berliana Dara Safitri - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Sitti Hajar - 196305041992032001 - Dosen Pembimbing I
RM. Agung Pranata Kusuma Atmaja - 198611112012121001 - Dosen Pembimbing II
Wahyu Lestari - 197802272015042001 - Penguji
Rachmad Suhanda - 198006182008011011 - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
1907101010070
Fakultas & Prodi
Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2023
Bahasa
Indonesia
No Classification
616.53
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Akne vulgaris adalah penyakit kulit obstruktif dan inflamatif kronik pada unit pilosebasea. Prevalensi penderitanya berkisar 80 – 85% pada remaja. Jenis kulit adalah suatu penggambaran dan interpretasi tentang bagaimana dan mengapa kulit yang dimiliki terlihat, terasa, dan bersifat sesuai dengan karakteristiknya. Menurut Baumann Type Skin System penggolongan jenis kulit dibagi menjadi jenis kulit berminyak dan kulit kering. Jenis kulit berminyak berhubungan dengan peningkatan produksi sebum yang merupakan bagian dari patogenesis akne vulgaris. Jenis kulit kering dapat berkontribusi menjadi jalan masuk (portals of entry) patogen, iritan dan alergen. Persentase tempat predileksi akne vulgaris yaitu 99% berada pada wajah dan leher, berhubungan dengan lokasi distribusi glandula sebasea. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan jenis kulit wajah dengan derajat keparahan akne vulgaris. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional cross sectional. Teknik sampling yang digunakan ialah sampling stratified proportionate random sampling (jumlah responden 87). Jenis kulit wajah dinilai dengan kuesioner Baumann Skin Typing System dan akne vulgaris dinilai dengan pemeriksaan status dermatologis pada wajah. Hasil penelitian ini menunjukkan jenis kulit wajah berminyak lebih banyak dimiliki daripada jenis kulit wajah kering, kedua jenis kulit wajah didominasi oleh usia 15 tahun, diikuti usia 17 tahun dan 16 tahun serta didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Kejadian akne vulgaris didominasi oleh usia 16 tahun, diikuti 17 tahun dan 15 tahun serta di dominasi oleh jenis kelamin perempuan. Derajat keparahan akne vulgaris terbanyak ialah derajat ringan yang didominasi oleh usia 16 tahun, diikuti 17 tahun dan 15 tahun serta didominasi oleh jenis kelamin perempuan. Analisis uji korelasi menggunakan koefisien kontigensi C. Penelitian ini menunjukkan adanya hubungan jenis kulit wajah dengan kejadian akne vulgaris pada pelajar di SMA Negeri 1 Blangkejeren. Namun, tidak adanya hubungan jenis kulit wajah dengan kejadian akne vulgaris pada pelajar di SMA Negeri 1 Blangkejeren.
Kata kunci : Akne vulgaris; tipe kulit wajah, derajat keparahan;
Acne vulgaris is a chronic obstructive and inflammatory skin disease of the pilosebaceous unit. The prevalence ranges from 80 – 85% in adolescents. Skin type is a description and interpretation of how and why the skin you have looks, feels, and behaves according to its characteristics. According to the Baumann Type Skin System, the classification of skin types is divided into oily skin and dry skin. Oily skin type is associated with increased sebum production which is part of the pathogenesis of acne vulgaris. Dry skin type can contribute to being portals of entry pathogens, irritants, and allergens. The percentage of predilection for acne vulgaris is 99% on the face and neck. This is related to the location of the distribution of the sebaceous glands. The purpose of this study was to determine the relationship between facial skin and the severity of acne vulgaris This research is a cross-sectional observational analytic study. The sampling technique used is stratified proportionate random sampling (the number of research subjects was 87). Facial skin type was assessed by using the Baumann Skin Typing System questionnaire and acne vulgaris was assessed by the dermatological status of the face. The results of this study indicated that there are more oily facial skin types than dry facial skin types, both facial skin types are dominated by the age of 15 years, followed by the ages of 17 years and 16 years, and are dominated by the female sex. The incidence of acne vulgaris are dominated by the age of 15 years, followed by the ages of 17 years and 16 years, and are dominated by the female sex. The most severe of acne vulgaris is a mild degree which is dominated by 16 years of age, followed by 17 years and 15 years, and dominated by the female sex. Correlation test analysis using the contingency coefficient C. This study shows that there is a relationship between facial skin type and the incidence of acne vulgaris. However, there is no relationship between facial skin type and the severity of acne vulgaris in students at SMA Negeri 1 Blangkejeren. Keywords: Acne vulgaris; facial skin type, degree of severity;
HUBUNGAN AKNE VULGARIS TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITANYA (Yessy Ayudica Adinda, 2014)
HUBUNGAN AKNE VULGARIS TERHADAP KUALITAS HIDUP PENDERITANYA (Yessy Ayudica Adinda, 2016)
HUBUNGAN PENGGUNAAN TABIR SURYA DENGAN TINGKAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER UNIVERSITAS SYIAH KUALA (RONA PUSPA SARI, 2019)
HUBUNGAN TINGKAT KONSUMSI PROTEIN SUSU SAPI DAN PRODUK OLAHANNYA DENGAN DERAJAT KEPARAHAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWI FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA (TSANA AULIA, 2021)
GAMBARAN STRES PADA PENDERITA AKNE VULGARIS DI KALANGAN PELAJAR SMA NEGERI 8 BANDA ACEH (Imrazi, 2016)