Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
HUBUNGAN PEMAKAIAN MASKER DENGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
Pengarang
Muhammad Ajir - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Sitti Hajar - 196305041992032001 - Dosen Pembimbing I
Ratna Idayati - 197412271999032003 - Dosen Pembimbing II
Wahyu Lestari - 197802272015042001 - Penguji
Cynthia Wahyu Asrizal - 198809212014042001 - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
1907101010080
Fakultas & Prodi
Fakultas Kedokteran / Pendidikan Dokter (S1) / PDDIKTI : 11201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2022
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Pemakaian masker sejak munculnya COVID-19 tentu menimbulkan beberapa efek samping termasuk maskne. Acne dan scar pasca acne dapat memengaruhi fungsi sosial dan psikologis dan menyebabkan penurunan kualitas hidup seseorang. Salah satu kelompok yang berisiko adalah mahasiswa pendidikan dokter yang termasuk usia dewasa muda dan rutin memakai masker. Rentang usia tersebut juga memiliki acne yang dipengaruhi oleh faktor premenstrual, diet dan stress. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara frekuensi penggantian masker, durasi pemakaian masker, dan jenis masker serta faktor premenstrual, diet dan stress dengan acne vulgaris pada mahasiswa Pendidikan Dokter FK USK. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Dokter FK USK. Pengambilan sampel dengan metode Proportionate Stratified Random Sampling. Data dari responden dikumpulkan dengan wawancara kuesioner. Jumlah responden sebanyak 85. Hasil penelitian menunjukkan bahwa frekuensi penggantian masker per hari yang terbanyak adalah 1 kali (67,1%). Durasi pemakaian masker terbanyak adalah 4-8 jam (60%). Jenis masker terbanyak yaitu masker medis (48,2%). Hasil uji Chi-Square pada durasi, frekuensi penggantian masker dan jenis masker diperoleh masing-masing p-value sebesar > 0.05. Didapatkan p < 0.05 untuk faktor selain pemakain masker, dengan masing-masing, p = 0.000 (premenstrual), p = 0.038 (diet), dan p =0.000 (stress). Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan signifikan antara frekuensi penggantian masker, durasi, dan jenis masker dengan kejadian acne vulgaris dan terdapat 3 variabel yang berhubungan yaitu premenstrual, diet, dan stress terhadap acne vulgaris pada mahasiswa Pendidikan Dokter FK USK
Kata Kunci: Acne Vulgaris, Masker, Maskne, COVID-19, Premenstrual.
The use of masks since the emergence of COVID-19 certainly causes side effects, including maskne. Acne and post-acne scars can affect people’s social and psychological functioning and cause a decrease in their quality of life. One of the groups at risk is medical education students who are young adults and regularly wear masks. The purpose of this study was to determine the relationship between the frequency of changing masks, duration of wearing masks, and type of mask with acne vulgaris in medical education students of Faculty of Medicine USK. This research is an observational analytic study with cross-sectional design. The samples of this study were medical education students of Faculty of Medicine USK. Sampling using the Proportionate Stratified Random Sampling method. Data from respondents were collected by interviewing a questionnaire. The total respondents was 85. The statistical analysis used was the Chi-Square test. The results showed that the highest frequency of changing masks per day was 1 time (67.1%). The most duration of wearing masks is 4-8 hours (60%). The most types of masks were medical masks (48.2%). The results of the Chi-Square test on duration, frequency of changing mask, and type of mask obtained a p-value of > 0.05 so that Ha was rejected. Result form Chi-Square test on hormone, diet, and stress showed p-value of < 0.05. For each one of those variables, p = 0.000 (hormone), p = 0.038 (diet), and p = 0.000 (stress). The conclusion is that there is no significant relationship between the frequency of changing masks, duration, and type of mask with the incidence of acne vulgaris and there is significant relationship between hormone, diet, and stress with acne vulgaris in medical education students of Faculty of Medicine USK. Keywords: Acne Vulgaris, Mask, Maskne, COVID-19, Hormone.
HUBUNGAN KUALITAS TIDUR DENGAN TIMBULNYA AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Ayunda Islami Putri, 2023)
HUBUNGAN STRES DENGAN KEJADIAN ACNE VULGARIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Nova Friska, 2017)
HUBUNGAN POLA MAKAN TERHADAP KEJADIAN AKNE VULGARIS PADA MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI UNIVERSITAS SYIAH KUALA (ALLISA RAHMATUNNISA, 2020)
KEJADIAN TINNITUS PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER DI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA YANG MENGGUNAKAN EARPHONE (, 2022)
HUBUNGAN POLA MAKAN DENGAN TERJADINYA SINDROM DISPEPSIA PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA (Nurdiansaputri, 2023)