Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
MODEL MATEMATIKA TIPE SEITR PADA PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS
Pengarang
KHAIRUNNISA AZZAHRA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Nomor Pokok Mahasiswa
1808101010052
Fakultas & Prodi
Fakultas MIPA / Matematika (S1) / PDDIKTI : 44201
Subject
Kata Kunci
Penerbit
Banda Aceh : MIPA - Matematika., 2022
Bahasa
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Tuberkulosis (TB) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis. Model SEITR yang digunakan merupakan pengembangan dari model matematika penyebaran penyakit Tuberkulosis yang telah diteliti sebelumnya dengan menambahkan subpopulasi Treatment, parameter physical distancing, parameter personal hygiene, dan parameter pemakaian masker. Model SEITR meninjau dari faktor pencegahan (preventif), faktor kesadaran diri (self awareness), dan faktor kebiasaan diri (habitual). Berdasarkan model dihasilkan dua titik kesetimbangan yaitu titik kesetimbangan bebas penyakit dan titik kesetimbangan endemik. Berdasarkan matriks next generation diperoleh bilangan reproduksi dasar (R0) yaitu R0 < 1, dimana tingkat penyebaran akan terus menurun dan penyakit Tuberkulosis akan menghilang pada kurun waktu tertentu. Analisa kestabilan untuk titik kesetimbangan bebas penyakit adalah stabil asimtotik. Ilustrasi pada simulasi menunjukan bahwa semakin banyak individu menerapkan tindakan physical distancing, personal hygiene, dan memakai masker akan mengurangi penyebaran penyakit Tuberkulosis dan penyakit akan menghilang pada jangka waktu tertentu. Berdasarkan hasil uji Two Way ANOVA dengan uji Least Significant Difference (LSD) diperoleh bahwa pada faktor kebiasaan diri (habitual) dan faktor pencegahan (preventif) memiliki perbedaan yang signifikan terhadap faktor kesadaran diri (self awareness) dan faktor kebiasaan diri (habitual) tidak memiliki perbedaan yang siginifikan dengan faktor pencegahan (preventif). Diperoleh faktor kebiasaan diri (habitual) memiliki pengaruh sebesar 39.08%, faktor pencegahan (preventif) memiliki pengaruh sebesar 36.99%, dan faktor kesadaran diri (self awareness) memiliki pengaruh sebesar 23.94% terhadap model SEITR. Dengan demikian faktor yang memiliki pengaruh paling besar pada model SEITR adalah faktor kebiasaan diri (habitual) dengan variabel pengobatan teratur, pola hidup sehat, dan olahraga.
Kata Kunci: Tuberkulosis, model SEITR, bilangan reproduksi dasar, titik kesetimbangan.
Tuberculosis (TB) is an infectious disease caused by the bacterium Mycobacterium Tuberculosis. The SEITR model used is a development of the mathematical model of the spread of Tuberculosis disease that has been studied previously by adding treatment subpopulations, physical distancing parameters, personal hygiene parameters, and mask wearing parameters. The SEITR model reviews preventive factors, self awareness factors, and habitual factors. Based on the model, two equilibrium points are produced, namely the disease free equilibrium point and the endemic equilibrium point. Based on the next generation matrix, the basic reproductive number R0 is obtained, namely R0
ANALISA MATEMATIKA MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS TIPE SEIRDENGAN UNSUR VAKSINASI DANPENGOBATAN (SYARIFAH CHAIRA ZULFA, 2018)
ANALISIS KESTABILAN DAN PENYEBARAN TUBERKULOSIS DENGAN VAKSINASI (Raudhah Darmi, 2024)
MODEL PENYEBARAN PENYAKIT TUBERKULOSIS DENGAN MASA PENYEMBUHAN (Natasya Ayuningtia, 2018)
IDENTIFIKASI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KASUS TUBERKULOSIS MENGGUNAKAN REGRESI DATA PANEL DAN PENGELOMPOKAN PROVINSI DI INDONESIA MENGGUNAKAN FUZZY POSSIBILISTIC C-MEANS CLUSTERING (MUTIARA SYIFA, 2024)
KONTROL OPTIMAL PENYEBARAN PENYAKIT MALARIA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL ARON DAN MAY DENGAN PEMBERIAN VAKSIN (M. Nasir, 2019)