EFEKTIVITAS YOGURT SUSU KAMBING TERHADAP RADANG TENGGOROK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINFEKSI STREPTOCOCCUS PYOGENES | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    DISSERTATION

EFEKTIVITAS YOGURT SUSU KAMBING TERHADAP RADANG TENGGOROK TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) YANG DIINFEKSI STREPTOCOCCUS PYOGENES


Pengarang

Novina Rahmawati - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Maimun Syukri - 196112251990021001 - Dosen Pembimbing I
Darmawi - 197008271997021001 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1609300070009

Fakultas & Prodi

Fakultas Pasca Sarjana / Doktor Matematika dan Aplikasi Sains (S3) / PDDIKTI : 44001

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Pasca Sarjana., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

616.314

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Awal penelitian ini dimulai dari melihat jumlah data pasien yang mengalami atau keluhan nyeri tenggerok (saat menelan) dengan diagnosis seperti Tonsilitis akut (TA), Tonsilitis kronik (TK), Faringitis akut (FA) dan Faringitis kronik (FK) yang berobat di Poliklinik THT-KL RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh periode tahun 2017 sampai dengan tahun 2019. Total pasien dalam penelitian ini berjumlah 987 orang dengan penderita infeksi saluran tenggerok paling tinggi terjadi pada tahun 2019 yaitu 350 pasien, dengan jenis kelamin perempuan 51,7% (181 pasien), sedangkan pasien dan laki-laki sekitar 48,3% (169 pasien). Tahun 2017 jumlah pasien 317 orang dan tahun 2018 sebanyak 320 orang. Banyaknya penderita infeksi saluran tenggerok dengan berbagai diagnosis, dipastikan pemberian antibiotik sebagai pengobatan sangat mungkin terjadi. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan efek samping dan resisten antibiotik. Maka oleh karena itu, pada penelitian ini menjadikan sebagai data awal untuk pengkajian mengenai probiotik bakteri asam laktat sebagai alternatif pengurangan antibiotik untuk pengobatan radang tenggorok. Pengkajian mengenai susu kambing Etawa (yogurt) dari daerah Desa Kopelma, Kecamatan Darussalam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, dilihat dari jumlah koloni bakteri asam laktat yang terdapat dalam susu kambing murni. Pengkajian mengenai probiotik bakteri asam laktat yang diperoleh dari fermentasi susu kambing Etawa (yogurt) dari daerah Desa Kopelma, Kecamatan Darussalam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh, dilihat dari respon komponen aktif (unsur penyusun) dan batas toleransi minimum kandungan probiotik dari yogurt tersebut dan dilihat dari kemampuan penghambat pertumbuhan bakteri, pengaruh nilai pH dan anti adhesi kandungan probiotik dari yogurt tersebut, serta dari kemampuan yogurt untuk menghambat infeksi bakteri S.pyogenes pada kelompok tikus. Media yang digunakan untuk mengisolasi bakteri asam laktat yaitu media MRSA (The Man Rogosa Sharpe agar), karena media tersebut mengandung nutrient yang merupakan tempat pertumbuhan bakteri asam laktat. Koloni yang akan diidentifikasi hanya berwarna putih susu dan mengkilat, bentuk koloni bulat dan rata. Pada pengamatan secara mikroskopik, yaitu dengan pewarnaan gram dimana pewarnaan dilakukan pada isolat bakteri untuk mengidentifikasi bakteri yang diperoleh agar dapat diklasifikasi sebagai bakteri gram positif atau bakteri gram negatif. Berdasarkan hasil diperoleh 6 jenis koloni berasal dari bakteri gram positif dan 2 jenis koloni dari bakteri gram negatif. Secara umum bakteri gram positif memiliki lapisan dinding sel yang terdiri dari peptidoglikan yang tebal, bakteri ini akan mempertahankan zat warna Kristal violet sehingga tampak berwara biru atau ungu. Sedangkan bakteri gram negatif memiliki dinding sel yang tipis, sehingga akan kehilangan zat warna krital violet setelah dicuci dengan alkohol, dan sewaktu diberi zat warna tandingan yaitu safranin akan tampak bakteri berwarna merah muda (pink). Diagnosa mikroskopik hanya merupakan dugaan. Oleh karena itu perlu diagnosa yang konklusif, seperti sifat-sifat biokimia yang merupakan keharusan yang harus dilakukan untuk tahap selanjutnya. Analisis data pada penelitian ini dilakukan secara deskriptif. Data kuantitatif dan hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel analisis one-way anova dan gambar bagan. Indek Biomassa yogurt setelah diinteraksikan dengan bakteri S.pyogenes. Secara umum yogurt dapat memberikan respon yang baik terhadap S.pyogenes yang ditandai dengan meningkatnya indek biomasa yogurt, terutama pada konsentrasi 100% pada waktu inkubasi selama 44 jam. Pada konsentrasi 50% indek biomasa yang paling baik pada waktu selama 24 jam, sedangkan konsentrasi 25% pada waktu inkubasi 48 jam dan 72 jam lebih baik dibandingkan waktu inkubasi 24 jam. Secara umum yogurt dapat memberikan respon biotoleran yang baik terhadap S.pyogenes. Toleransi yang baik terjadi pada konsentrasi yogurt 25% mulai 48 jam sampai 72 jam. Sedangkan pada waktu inkubasi selama 24 jam konsentrasi yogurt 50% menunjukkan sifat toleransi yang lebih baik dibandingkan dengan konsentrasi yogut 100% dan 25%. Analisis data pada tahap ini dilakukan secara deskriptif. Data kuantitatif dan hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel analisis one-way anova dan gambar bagan dengan probabilitas p

The beginning of this study was started by looking at the number of data on patients who experienced or complained of sore throat (when swallowing) with diagnoses such as acute tonsillitis (TA), chronic tonsillitis (TK), acute pharyngitis (FA) and chronic pharyngitis (FK) who were treated at the ENT Polyclinic. -KL RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh for the period 2017 to 2019. The total patients in this study amounted to 987 people with the highest throat infection patients occurring in 2019, namely 350 patients, with female gender 51.7% (181 patients), while patients and men about 48.3% (169 patients). In 2017 the number of patients was 317 people and in 2018 there were 320 people. The number of people with throat infections with various diagnoses, it is confirmed that the administration of antibiotics as treatment is very likely to occur. Inappropriate use of antibiotics can cause side effects and antibiotic resistance. Therefore, in this study, this research is used as initial data for the study of lactic acid bacteria probiotics as an alternative to reducing antibiotics for the treatment of strep throat. The study of Etawa goat's milk (yogurt) from Kopelma Village, Darussalam District, Banda Aceh City, Aceh Province, was seen from the number of colonies of lactic acid bacteria found in pure goat's milk. The study of probiotic lactic acid bacteria obtained from fermented Etawa goat's milk (yogurt) from the Kopelma Village, Darussalam District, Banda Aceh City, Aceh Province, was seen from the response of the active components (composing elements) and the minimum tolerance limit for the probiotic content of the yogurt and seen from the ability to inhibit bacterial growth, the effect of the pH value and anti-adhesion of the probiotic content of the yogurt, as well as from the ability of yogurt to inhibit S. pyogenes bacterial infection in the rat group. The media used to isolate lactic acid bacteria is MRSA (The Man Rogosa Sharpe agar) media, because the media contains nutrients which are the growth sites for lactic acid bacteria. The colonies to be identified were only milky white and shiny, the shape of the colonies was round and flat. On microscopic observation, namely with gram staining where staining is done on bacterial isolates to identify bacteria obtained so that they can be classified as gram positive bacteria or gram negative bacteria. Based on the results obtained 6 types of colonies from gram-positive bacteria and 2 types of colonies from gramnegative bacteria. In general, gram-positive bacteria have a cell wall layer consisting of thick peptidoglycan, these bacteria will retain the crystal violet dye so that it looks blue or purple in color. Meanwhile, gram-negative bacteria have thin cell walls, so they will lose the crystal violet dye after washing with alcohol, and when given a counter dye, namely safranin, the bacteria will appear pink. Microscopic diagnosis is only conjecture. Therefore, it is necessary to have a conclusive diagnosis, such as biochemical properties which are a must that must be carried out for the next stage. Data analysis in this study was carried out descriptively. Quantitative data and research results will be presented in the form of one-way ANOVA analysis tables and chart images. Yogurt Biomass Index after interaction with S. pyogenes bacteria. In general, yogurt can give a good response to S. pyogenes which is characterized by an increase in the yogurt biomass index, especially at a concentration of 100% at an incubation time of 44 hours. At a concentration of 50%, the best biomass index was 24 hours, while the 25% concentration at 48 hours and 72 hours was better than 24 hours. In general, yogurt can provide a good biotolerant response to S. pyogenes. Good tolerance occurs at a yogurt concentration of 25% from 48 hours to 72 hours. Meanwhile, at the incubation time for 24 hours, the 50% yogurt concentration showed better tolerance properties than the 100% and 25% yogurt concentrations. Data analysis at this stage was carried out descriptively. Quantitative data and research results will be presented in the form of one-way ANOVA analysis tables and chart images with probability p

Citation



    SERVICES DESK