PREDIKSI ADME DAN POTENSI TOKSISITAS SENYAWA METABOLIT DARI MINYAK ATSIRI BUNGA JEUMPA KUNING (MICHELIA CHAMPACA L.) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

PREDIKSI ADME DAN POTENSI TOKSISITAS SENYAWA METABOLIT DARI MINYAK ATSIRI BUNGA JEUMPA KUNING (MICHELIA CHAMPACA L.)


Pengarang

Salma Amran - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Lydia Septa Desiyana - 198109252008122002 - Dosen Pembimbing I
Hilda Maysarah - 198505022014042002 - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1508109010008

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Farmasi (S1) / PDDIKTI : 48201

Penerbit

Banda Aceh : Mipa-Farmasi., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

615.739

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Bunga Jeumpa adalah salah satu tanaman yang mengandung minyak atsiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan metabolit, prediksi ADME dan potensi toksisitas dari metabolit minyak astiri bunga Jeumpa secara in-silico menggunakan aplikasi pkCSM online tool dan Protox online tool dan kuantitatif menggunakan instrument GC-MS untuk menganalisis senyawa yang terkandungnya. Empat metabolit dominan yang dipilih yaitu feniletil alkohol (golongan alkohol), dietil ftalat (golongan ftalat), linalool (golongan monoterpen) dan metil anthranilat (golongan aldehid). Keempat senyawa dominan memenuhi persyaratan Lipinski rule of five parameters. Keempat metabolit memiliki kelarutan dalam air yang baik, absorpsi di usus baik >80%, Permeabilitas CaCO2 baik log Papp>0,90, bukan merupakan substrat dari P-glikoprotein dan tidak berperan sebagai P-glikoprotein inhibitor I dan II. Metabolit feniletil alkohol dan linalool memiliki permeabilitas kulit yang baik. Metabolit metil anthranilat memiliki volume distribusi yang baik, keempat metabolit memiliki nilai fraksi tidak terikat yang sangat tinggi, sehingga tidak banyak yang berada terikat di protein serum, metabolit linalool yang mudah melintasi sawar ke otak senyawa memiliki nilai logBB >0,3, metabolit feniletil alkohol dapat menembus ke sistem saraf pusat kecuali senyawa log PS>-2. Keempat metabolit sekunder bukan merupakan substrat sitokrom 2D6 dan Sitokrom 3A4, senyawa feniletil alkohol dan dietil ftalat dapat menghambat metabolisme dari sitokrom 1A2, dan keempat metabolit tidak dapat menghambat metabolisme dari penghambat sitokrom 2C19, sitokrom 2C9, sitokrom 2D6 dan sitokrom 3A4. Keempat metabolit dominan memiliki nilai Klirens yang tinggi diekskresikan dengan baik dan bukan merupakan substrat Renal OCT2, tidak bersifat hepatotoksik dan mutagenik, memiliki dosis toleransi maksimum karena >0,477 log mg/kg/day, tidak dapat menghambat hERG I dan hERG II. Metabolit dietil ftalat toksik kemungkinan berbahaya jika dikonsumsi secara oral, metabolit feniletil alkohol memiliki nilai LOAEL yang rendah, metabolit dietil ftalat dan metil anthranilat tidak memiliki sensitivitas pada kulit, metabolit feniletil alkohol dan metil anthranilat dan metabolit dietil ftalat, linalool dan metil anthranilat memiliki nilai toksisitas pada ikan kecil yang rendah. Metabolit dietil ftalat bersifat tidak toksik berdasarkan prediksi dari protox online tool.

Kata kunci: Bunga Jeumpa , ADME, Toksisitas, pkCSM online tool, Protox online tool.

Jeumpa flower is one of plants that contains essential oils. This study aims to determine the metabolite content, the prediction of ADME and potential toxicity of Jeumpa flower essential oil metabolites in-silico using the pkCSM online tool and Protox online tool and quantitatively using the GC-MS instrument to analyze the compounds. The four dominant metabolites selected were phenylethyl alcohol (an alcohol group), diethyl phthalate (a phthalate group), linalool (a monoterpene group) and methyl anthranilate (an aldehyde group). These compounds fulfilled the Lipinski rule of five parameters. The four metabolites have good water solubility, good intestinal absorption >80%, good CaCO2 permeability log Papp>0.90, and they are not substrates of P-glycoprotein and also do not act as P-glycoprotein inhibitors I and II. The metabolites of phenylethyl alcohol and linalool have good skin permeability. The methyl anthranilate metabolite has a good volume of distribution, the four metabolites have a very high value of the unbound fraction, so that it does not bound to serum proteins as much as possible, the linalool metabolite which easily crosses the barrier to the brain compound has a logBB value > 0.3, the phenylethyl alcohol metabolite can penetrate into the central nervous system except compounds log PS>-2. The four secondary metabolites are not substrates for cytochrome 2D6 and cytochrome 3A4. Meanwhile the phenylethyl alcohol and diethyl phthalate compounds can inhibit the metabolism of cytochrome 1A2, and the four metabolites cannot inhibit the metabolism of inhibitors of cytochrome 2C19, cytochrome 2C9, cytochrome 2D6 and cytochrome 3A4. The four dominant metabolites have high clearance values, are well excreted and are not Renal OCT2 substrates, are not hepatotoxic and mutagenic, have a maximum tolerance dose of >0.477 log mg/kg/day, cannot inhibit hERG I and hERG II. Toxic diethyl phthalate metabolites may be harmful if taken orally, phenylethyl alcohol metabolites have low LOAEL values, diethyl phthalate and methyl anthranilate metabolites have no skin sensitivity, phenylethyl alcohol and methyl anthranilate metabolites and diethyl phthalate, linalool and methyl anthranilate metabolites have toxicity values. in lowly small fish. The diethyl phthalate metabolite is non-toxic based on predictions from the protox online tool. Keywords: Jeumpa Flower, ADME, Toxicity, pkCSM online tool, Protox online tool.

Citation



    SERVICES DESK