POTENSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ISOLAT TONSILITIS AKUT REKUREN | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    THESES

POTENSI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI ISOLAT TONSILITIS AKUT REKUREN


Pengarang

Riska Handriani - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Benny Kurnia - 196311241996011001 - Dosen Pembimbing I
19700604 200003 2 001 dr. Lily Setiani, Sp.THT-KL (K) FICS - - - Dosen Pembimbing II



Nomor Pokok Mahasiswa

1807601070001

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran / Ilmu Kesehatan THT-KL / PDDIKTI : 11705

Penerbit

Banda Aceh : Program Studi Magister Pendidikan Dokter Spesialis-1., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

615.321

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Latar belakang: Tonsilitis merupakan salah satu penyakit yang menjadi salah satu masalah kesehatan di dunia karena frekuensi, rekurensi dan menyebabkan gangguan sosio ekonomi yang semakin meningkat secara global. Tonsilitis akut rekuren terjadi karena adanya serangan lanjutan pada tonsil yang telah mengalami peradangan sebelumnya, juga dipermudah akibat kegagalan penetrasi antibiotik ke dalam tonsil, terapi antibiotik yang tidak tepat atau tidak maksimalnya terapi antibiotik pada tonsilitis akut menyebabkan kelanjutan infeksi. Dampak resistensi antibiotik menyebabkan gangguan sosio ekonomi, sehingga saat ini fitoterapi menjadi perhatian dunia. Daun kelor (Moringa oleifera) merupakan tumbuhan yang mengandung saponin, tanin, alkaloid, flavonoid dan fenol yang berperan sebagai antibakteri. Tujuan: mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) sebagai antibakteri terhadap bakteri isolat tonsilitis akut rekuren di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Metode: Penelitian eksperimental laboratorium dengan post test only control group. Hasil: Ekstrak daun kelor (Moringa oleifera) memiliki kemampuan sebagai aktibakteri menghambat pertumbuhan bakteri penyebab tonsilitis akut rekuren seperti bakteri Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus pyogenes, Rothia mucilaginosa, Streptococcos gordoni, Streptococcus sp, Streptococcus sanguinis, Streptococcus mitis, Klebsiella pneumoniae, Pseudomonas aeruginosa, Sphingomonas Paucimobillis dan Esherichia coli pada kosentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 75%. Konsentrasi 6,25%, 12,5%, 25%, 50%, dan 75% mempunyai daya antibakteri mulai dari sedang sampai kuat. Kadar Hambat minimum (KHM) menunjukkan bahwa kosentrasi ekstrak etanol daun kelor terendah terbaik yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan negatif yaitu kosentrasi 25%. Perbedaan konsentrasi ekstrak daun kelor mempengaruhi penghambatan pertumbuhan bakteri isolate tonsilitis akut rekurent. Analisis Hasil uji Anova dengan hasil p value(sig) 0,000< 0,05 yang berarti terdapat perbedaan rata-rata signifikan zona hambat antar perlakuan atau dengan kata lain ada pengaruh signifikan perlakuan terhadap zona hambat.
Kesimpulan: ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera) memiliki potensi antibakteri terhadap berbagai bakteri isolat tonsilitis akut rekurent.

Background: Tonsillitis is a disease that has become a health problem in the world because of its increasing frequency, recurrence and causing socioeconomic disturbances globally. Recurrent acute tonsillitis occurs due to a follow-up attack on the tonsils that have experienced previous inflammation, also facilitated by the failure of penetration of antibiotics into the tonsils, inappropriate antibiotic therapy or not optimal antibiotic therapy in acute tonsillitis causing a continuation of the infection. The impact of antibiotic resistance causes socio-economic disturbances, so that currently phytotherapy is a worldwide concern. Moringa leaf (Moringa oleifera) is a plant that contains saponins, tannins, alkaloids, flavonoids and phenols that act as antibacterial. Objective: To determine the antibacterial activity of the ethanolic extract of Moringa (Moringa oleifera) leaves as an antibacterial against bacteria isolated from recurrent acute tonsillitis in RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Methods: Laboratory experimental research with post test only control group. Results: Moringa leaf extract (Moringa oleifera) has the ability as an antibacterial to inhibit the growth of bacteria that cause recurrent acute tonsillitis such as Staphylococcus aureus, Streptococcus agalactiae, Streptococcus pyogenes, Rothia mucilaginosa, Streptococcos gordoni, Streptococcus sp, Streptococcus sanguinis, Streptococcus pneumoniae, Pneumoniae. aeruginosa, Sphingomonas Paucimobillis and Esherichia coli at concentrations of 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, and 75%. Concentrations of 6.25%, 12.5%, 25%, 50%, and 75% have antibacterial properties ranging from moderate to strong. The minimum inhibitory concentration (MIC) indicates that the lowest concentration of ethanol extract of Moringa leaves is the best that can inhibit the growth of gram-positive and negative bacteria, namely a concentration of 25%. Differences in the concentration of Moringa leaf extract affected the inhibition of bacterial growth of recurrent acute tonsillitis isolates. Analysis of ANOVA test results with p value (sig) 0.000

Citation



    SERVICES DESK