Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
THESES
EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL TANGKAI DAUN BETADINE (JATROPHA MULTIFIDA L) SEBAGAI HEMOSTASIS PERDARAHAN PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NOVERGICUS)
Pengarang
Elvita Nora Susana - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Benny Kurnia - 196311241996011001 - Dosen Pembimbing I
19700604 200003 2 001 dr. Lily Setiani, Sp.THT-KL (K) FICS - - - Dosen Pembimbing II
Nomor Pokok Mahasiswa
1807601070002
Fakultas & Prodi
Fakultas Kedokteran / Ilmu Kesehatan THT-KL / PDDIKTI : 11705
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas Kedokteran., 2022
Bahasa
Indonesia
No Classification
617.413
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Latar Belakang: Perdarahan adalah kondisi medis yang sering ditemui dalam praktik klinik Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok. Modalitas penatalaksanaan perdarahan terus berkembang seiring kemajuan teknologi kedokteran. Termasuk penggunaan agen hemostasis yang berasal dari tumbuhan. Jatropha multifida L (tanaman betadine) mengandung flavonoid, alkaloid, tanin, saponin dan fenol dan berpotensi memiliki efek hemostasis. Tujuan: Mengetahui efektivitas ekstrak etanol tangkai daun betadine (Jatropha multifida L) terhadap proses hemostasis untuk mempersingkat waktu perdarahan, meningkatkan pembentukan fibrin dan vasokonstriksi pembuluh darah pada hewan coba tikus putis. Metode: Penelitian eksperimental post-test only control group design pada hewan coba tikus putih (Rattus novergicus) yang terbagi menjadi kelompok kontrol negatif, kontrol positif (asam traneksamat) dan kelompok yang diberikan ekstrak etanol tangkai daun betadine konsentrasi 3,125% (P1), 6,25% (P2), dan 12,5% (P3). Penilaian dilakukan terhadap waktu perdarahan, peningkatan pembentukan fibrin, dan vasokonstriksi pembuluh darah pada luka insisi model hewan coba. Hasil: Terdapat pengaruh pemberian ekstrak etanol tangkai daun betadine (P1, P2, P3) terhadap waktu perdarahan (nilai p = 0,038) dan perubahan diameter pembuluh darah (nilai p = 0,005). Sementara untuk pembentukan fibrin, pengaruh pemberian ekstrak etanol tangkai daun betadine tidak signifikan (Nilai p = 0,358). Kelompok P2 menunjukkan selisih perbedaan waktu perdarahan paling besar yaitu 24,83 detik (nilai p=0,004) dan selisih rerata diameter pembuluh darah paling besar yaitu 2463,45 μm2 (nilai p < 0,001) bila dibandingkan dengan kelompok kontrol negatif dan kelompok lainnya (kontrol positif, P1, dan P3). Kesimpulan: Ekstrak etanol tangkai daun betadine (Jatropha multifida L) berpotensi memiliki efek terhadap hemostasis, yaitu mempersingkat waktu perdarahan dan mempercepat waktu vasokonstriksi pembuluh darah. Namun, tidak optimal pengaruhnya terhadap pembentukan fibrin.
Background: Bleeding is a medical condition that is often encountered in the clinical practice of Ear Nose Throat Surgery. The modality of bleeding management continues to evolve as medical technology advances. Including the use of hemostatic agents of plant origin. Jatropha multifida L (betadine plant) contains flavonoids, alkaloids, tannins, saponins, and phenols and has the potential to have hemostatic effects. Objective: To determine the effectiveness of betadine petiole ethanol extract (Jatropha multifida L) on the hemostasis process to shorten bleeding time, increase fibrin formation and vasoconstriction of blood vessels in white rats. Methods: Experimental research post-test only control group design on experimental white rats (Rattus novergicus) which was divided into negative control group, positive control (tranexamic acid) group, and betadine petiole ethanol extract with a concentration of 3.125% (P1), 6 .25% (P2), and 12.5% (P3) groups. Assessments were made of bleeding time, increased fibrin formation, and vasoconstriction on the incision wound model. Results: There was an effect of betadine petiole ethanol extract (P1, P2, P3) on bleeding time (p-value = 0.038) and changes in blood vessel diameter (p-value = 0.005). Meanwhile, for the formation of fibrin, the effect of betadine petiole ethanol extract was not significant (p-value = 0.358). The P2 group showed the largest difference in bleeding time was 24.83 seconds (p-value = 0.004) and the largest difference in blood vessel diameter was 2463.45 m2 (p-value < 0.001) when compared to the negative control group and other groups (control positive, P1, and P3). Conclusion: Betadine (Jatropha multifida L) petiole ethanol extract has the potential to affect hemostasis, by reducing bleeding time and accelerating vasoconstriction time. However, its effect on fibrin formation is not optimal.
UJI AKTIVITAS EKSTRAK DAUN BETADINE (JATROPHA MULTIFIDA L.) TERHADAP BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS (Hayanidah Sari Harahap, 2019)
PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA L.) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) (Dara Elvia Rahayu Sukma, 2015)
PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH TIKUS (RATTUS NOVERGICUS) HIPERKOLESTEROLEMIA PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH TIKUS(RATTUS NOVERGICUS) HIPERKOLESTEROLEMIA PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN PANDAN WANGI (PANDANUS AMARYLLIFOLIUS ROXB.) TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL DAN TRIGLISERIDA DARAH TIKUS(RATTUS NOVERGICUS) HIPERKOLESTEROLEMIA PENGARUH EKSTRAK METANOL DAUN PANDAN WANGI TERHADAP KADAR (ZILVA FADHILLA, 2018)
UJI AKTIVITAS EKTSRAK ETANOL SAUN MALAKA (PHYLLANTHUS EMBLICA) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA BAKAR PADA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) (RANI OKTARI, 2020)
PENGARUH EKSTRAK DAUN UBI JALAR (IPOMOEA BATATAS L.) TERHADAP WAKTU PERDARAHAN TIKUS WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN (DARA AFAZA, 2017)