UJI AKTIVITAS AFRODISIAK EKSTRAK RNN-HEKSANA DAUN NILAM (POGOSTEMON RNCABLIN BENTH.) TERHADAP TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

UJI AKTIVITAS AFRODISIAK EKSTRAK RNN-HEKSANA DAUN NILAM (POGOSTEMON RNCABLIN BENTH.) TERHADAP TIKUS JANTAN GALUR WISTAR (RATTUS NORVEGICUS)


Pengarang

Rosi Amanda - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Khairan - 197506222005011001 - Dosen Pembimbing I
Kartini Hasballah - 195412221981032002 - Dosen Pembimbing II
Lydia Septa Desiyana - 198109252008122002 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1708109010010

Fakultas & Prodi

Fakultas MIPA / Farmasi (S1) / PDDIKTI : 48201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Mipa-Farmasi., 2022

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Tumbuhan nilam (Pogostemon cablin Benth.) secara tradisional digunakan sebagai agen afrodisiak yang dapat membangkitkan gairah seksual atau libido walaupun belum dibuktikan secara ilmiah. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek afrodisiak ekstrak n-heksana daun nilam (Pogostemon cablin Benth.) terhadap tikus jantan galur wistar (Rattus norvegicus). Tujuan lain dari penelitian ini untuk mengetahui efek terhadap parameter afrodisiak lain berupa berat testis, diameter testis dan berat vesikula seminalis. Rancangan penelitian yang dilakukan yaitu dengan mengamati tingkah laku tikus jantan terhadap tikus betina berupa fase introduction, climbing dan coitus. Uji afrodisiak dilakukan terhadap tikus jantan dengan memberikan ekstrak n-heksana daun nilam seacara per oral. Hewan coba pada penelitian ini dibagi menjadi 5 kelompok pengujian (n=5) yaitu kontrol negatif diberikan Na-CMC , 50mg/kgBB; kontrol positif diberikan Tribulus terrestris, 5mg/kgBB; kelompok A, B dan C diberikan ekstrak n-heksana daun nilam dengan dosis berturut-turut 10 mg/kgBB; 25 mg/kgBB dan; 50mg/kgBB. Pengamatan aktivitas seksual dilakukan pada tikus jantan terhadap tikus betina pada rentang waktu 3 jam selama 7 hari. Setelah itu, dilakukan pembedahan terhadap tikus jantan dan dilakukan pengamatan pada berat testis, diameter testis dan berat vesikula seminalis. Data yang diperoleh dari tiap kelompok dianalisis dengan ANOVA dan Post Hoc Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek afrodisiak terbesar terdapat pada kelompok C dosis 50mg/kgBB, diikuti dengan kelompok B dan kelompok A. Kelompok C menunjukkan efek introduction (55%), climbing (62,5%) dan coitus (70,97%). Peningkatan diameter testis paling besar terjadi pada kelompok B (7,6 mm) diikuti dengan kelompok A dan C (7,4 mm). Sedangkan berat vesikula seminalis paling besar pada kelompok A (0,66 g) diikuti kelompok C (0,60 g) dan kelompok B (0,47 g). Disimpulkan bahwa ekstrak n-heksana daun nilam (Pogostemon cablin Benth.) berpotensi sebagai afrodisiak pada dosis 50mg/kgBB.

Kata kunci: Afrodisiak, Pogostemon cablin Benth, Rattus norvegicus, testis, vesikula seminalis

Nilam (Pogostemon cablin Benth.) is traditionally utilized as an aphrodisiac agent that can arouse libido although it has not been scientifically proven. Therefore, this study is aimed to prove aphrodisiac activity of n-hexane extract of patchouli leaf (Pogostemon cablin Benth.) on male wistar rats (Rattus norvegicus). Another purpose of this study is to aim the effect on other aphrodisiac parameters such as testicular weight, testicular diameter and weight of the seminal vesicles. The research design was carried out by observing the behavior of male rats in female rats activity of introduction, climbing and coitus. Aphrodisiac test was carried out on male rats by giving patchouli n-hexane extract of patchouli leaf. This study was divided into 5 groups (n=5), namely the negative control was given Na-CMC , 50mg/kgBW; positive control Tribulus terrestris 5mg/kgBW; group A, B and C n-hexane extract of patchouli leaves, 10 mg/kgBW; 25 mg/kgBW, 50mg/kgBW against sexual activity of male rat on female rat at 3 hours for 7 days . After that, male rats were operated on and observed on the weight of the testis, the diameter of the testicle and the weight of the seminal vesicles. The data obtained from each group were analyzed by ANOVA and Post Hoc Test. The results indicated that highest aphrodisiac effect was demonstrated by group C doses 50mg/kgBW, followed by group B and group A. Group C demonstrated introduction (55%), climbing (62.5%) and coitus (70.97%). The largest increase in testicular diameter occurred in group B (7.6 mm) followed by group A and C (7.4 mm). While the weight of the seminal vesicles was greatest in group A (0.66 g) followed by group C (0.60 g) and group B (0.47 g). The result of the present study demonstrated that the n-hexane extract of nilam leaf (Pogostemon cablin Benth.) has potential as an aphrodisiac agent at a dose of 50mg/kgBW. Keywords: Aphrodisiac, Pogostemon cablin Benth, Rattus norvegicus, testicle, seminal vesicles

Citation



    SERVICES DESK