DETEKSI RESIDU ANTIBIOTIK PADA DAGING BURUNG PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA) YANG DIPASARKAN DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN ACEH BESAR | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

DETEKSI RESIDU ANTIBIOTIK PADA DAGING BURUNG PUYUH (COTURNIX COTURNIX JAPONICA) YANG DIPASARKAN DI PASAR TRADISIONAL KABUPATEN ACEH BESAR


Pengarang

SITI MARHAMAH SARAGIH - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Azhari - 196310201990021001 - Dosen Pembimbing I
Hennivanda - 197509082006042001 - Dosen Pembimbing II
Mahdi Abrar - 196207041986031004 - Penguji
M. Isa - 195908091986031003 - Penguji
Teuku Zahrial Helmi - 197607152005011002 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1802101010139

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2022

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Penggunaan antibiotik sebagai pemacu pertumbuhan atau untuk pengobatan dan pencegahan penyakit yang tidak sesuai, dosis yang berlebihan, dan tidak memperhatikan masa henti obat (withdrawal time) dapat menimbulkan residu antibiotik pada otot dan produk hasil olahannya. Penelitian ini bertujuan mengetahui persentase cemaran residu antibiotik pada daging burung puyuh yang dijual pedagang di pasar tradisional kabupaten Aceh Besar. Pengujian residu antibiotik dilakukan pada daging burung puyuh sebanyak 20 sampel yang diperoleh dari dua pasar tradisional di kabupaten Aceh Besar yaitu pasar Induk Lambaro kecamatan Ingin Jaya dan pasar Hewan Sibreh kecamatan Suka Makmur. Pengambilan sampel dilakukan hanya satu kali pengambilan secara acak (random sampling). Sampel diuji dengan metode Bioassay yang mengacu pada SNI 01-6366-2000 untuk mengetahui adanya kandungan residu antibiotik. Sampel dinyatakan positif mengandung residu antibiotik apabila terbentuk zona hambat di sekitar kertas cakram. Hasil pengujian yang dilakukan yaitu sebanyak 10% (1 dari 10 sampel) yang berasal dari pasar Hewan Sibreh positif mengandung residu antibiotik yang berada diatas Batas Maksimum Residu (BMR).

Kata kunci: burung puyuh, residu antibiotik, Aceh Besar

The use of antibiotics as growth promoters or for inappropriate disease treatment and prevention, excessive doses, and not paying attention to drug withdrawal periods can cause antibiotic residues in muscles and their processed products. This study aims to determine the percentage of antibiotic residue contamination in quail meat sold by traders in the traditional market of Aceh Besar district. Antibiotic residue testing was carried out on 20 samples of quail meat obtained from two traditional markets in Aceh Besar, namely the Induk Lambaro market, Ingin Jaya and the Sibreh animal market, Suka Makmur. Sampling was carried out only one time at random (random sampling). Samples were tested using the Bioassay method which refers to SNI 01-6366-2000 to determine the presence of antibiotic residues. The sample was declared positive for containing antibiotic residue if an inhibition zone was formed around the paper disc. The results of the tests carried out were 10% (1 of 10 sample) from the Sibreh Animal market which was positive for containing antibiotic residues that were above the Maximum Residue Limit (BMR). Keywords: quail, antibiotic residue, Aceh Besar

Citation



    SERVICES DESK