UJI SENSITIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) DENGAN METODE MASERASI BERTINGKAT TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

UJI SENSITIVITAS EKSTRAK DAUN KELOR (MORINGA OLEIFERA LAM.) DENGAN METODE MASERASI BERTINGKAT TERHADAP BAKTERI PSEUDOMONAS AERUGINOSA


Pengarang

VIOLA EL ISLAMI - Personal Name;

Dosen Pembimbing

T. Armansyah TR - 196804291999031002 - Dosen Pembimbing I
Dr. drh. Hafizuddin, M.Si 198401232015041001 - - - Dosen Pembimbing II
Rosmaidar - 196105251986032002 - Penguji
Abdullah Hamzah - 195912311989031016 - Penguji
Mahdi Abrar - 196207041986031004 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1802101010121

Fakultas & Prodi

Fakultas Kedokteran Hewan / Pendidikan Kedokteran Hewan (S1) / PDDIKTI : 54261

Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Kedokteran Hewan., 2022

Bahasa

Indonesia

No Classification

615.321

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

ABSTRAK

Tumbuhan kelor (Moringa oleifera Lam.) memiliki banyak manfaat, salah satunya memiliki kemampuan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas ekstrak daun kelor (Moringa oleifera Lam.) hasil maserasi bertingkat, dalam menghambat pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa. Metode penelitian ini yaitu experimental laboratory, terdapat enam perlakuan dan tiga kali pengulangan berupa ekstrak daun kelor yang dibuat dalam konsentrasi 0%, 10%, 20%, 40%, dan 60% yang diekstraksi menggunakan pelarut n-heksana, etil asetat, dan etanol 96%, dan gentamisin sebagai kontrol positif. Aktivitas antibakteri diuji menggunakan metode Kirby-Bauer dan data dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan terbentuknya zona hambat pada ekstrak etanol 96% daun kelor pada konsentrasi 10%, 20%, 40%, dan 60% dengan luas zona hambat masing-masing sebesar 6,95 ± 0,32 mm, 7,90 ± 0,83 mm, 9,25 ± 3,13 mm, dan 10,60 ± 0,41 mm, sedangkan pada ekstrak n-heksana dan etil asetat daun kelor tidak terbentuk zona hambat. Kesimpulannya, bahwa ekstrak etanol 96% daun kelor memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri Pseudomonas aeruginosa.

Kata kunci: antibakteri, etanol 96%, etil asetat, maserasi, n-heksana

ABSTRACT Moringa plant (Moringa oleifera Lam.) has many benefits, one of which has the ability as an antibacterial. This study aims to determine the activity of Moringa leaf extract (Moringa oleifera Lam.), the result of graded maceration, in inhibiting the growth of Pseudomonas aeruginosa bacteria. This research method is the experimental laboratory, there are six treatments and three repetitions of Moringa leaf extract made in concentrations of 0%, 10%, 20%, 40%, and 60% extracted using n-hexane, ethyl acetate, and 96% ethanol as solvent, and gentamicin as a positive control. Antibacterial activity was tested using the Kirby-Bauer method and the data were analyzed descriptively. The results showed the formation of inhibitory zones in the 96% ethanol extract of Moringa leaves at concentrations of 10%, 20%, 40%, and 60% with an inhibitory zone area of 6.95 ± 0.32 mm, 7.90 ± 0. 83 mm, 9.25 ± 3.13 mm, and 10.60 ± 0.41 mm, while the nhexane and ethyl acetate extracts of Moringa leaves did not form an inhibition zone. In conclusion, 96% ethanol extract of Moringa leaves has antibacterial activity against the growth of Pseudomonas aeruginosa bacteria. Keywords: antibacterial, 96% ethanol, ethyl acetate, maceration, n-hexane

Citation



    SERVICES DESK