Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK USIA 4-5 TAHUN MELALUI KEGIATAN MOZAIK MENGGUNAKAN LIMBAH SERBUK GERGAJI DI TK CENDEKIA TUNGKOP ACEH BESAR
Pengarang
SHINTA BELLA - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Israwati - 195908261987032002 - Dosen Pembimbing I
Sitti Muliya Rizka - 198907192019032022 - Dosen Pembimbing II
Bahrun - 195908241987021001 - Penguji
Rosmiati - 198211022016012101 - Penguji
Nomor Pokok Mahasiswa
1806104210022
Fakultas & Prodi
Fakultas KIP / PG PAUD (S1) / PDDIKTI : 86207
Subject
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas KIP PG-PAUD., 2022
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
Perkembangan atau kemampuan motorik halus merupakan salah satu dari perkembangan fisik yang perlu untuk dikembangkan selain kemampuan motorik kasar. Kemampuan motorik halus adalah kemampuan dalam penggunaan otot-otot kecil, meliputi jari jemari dan tangan yang membutuhkan ketelitian dan pengkoordinasian mata dan tangan. Kemampuan motorik halus penting untuk ditingkatkan, karena dengan meningkatnya kemampuan tersebut maka akan memudahkan anak dalam melakukan berbagai aktivitas sehari-harinya, baik aktivitas di lingkungan sekolah maupun luar sekolah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Cendekia Tungkop Aceh Besar melalui kegiatan mozaik menggunakan limbah serbuk gergaji. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4-5 tahun yang berada di kelompok A2 yang berjumlah 10 orang. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc Taggart. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan unjuk kerja dengan indikator keberhasil 75% atau anak sudah mendapat kategori BSH dan BSB pada setiap aspek yang diamati dan dinilai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan motorik halus anak pada tahap prasiklus hanya memperoleh rata-rata sebesar 42,49% (MB) meningkat setelah dilakukan tindakan pada siklus I pertemuan pertama sebesar 47,49% (MB) dan pada pertemuan kedua mencapai 63,74% (BSH) dan pada siklus II kemampuan anak meningkat dengan lebih baik lagi, yaitu pada pertemuan pertama mencapai rata-rata 71,66% (BSB) dan pada pertemuan kedua rata-rata persentase keberhasilan anak sudah mencapai indikator keberhasilan yang sudah ditetapkan yaitu 89,16% (BSB) atau anak sudah mendapat kategori BSH dan BSB pada semua aspek pengamatan dan penilaian. Dari hasil penelitian yang telah diperoleh dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan mozaik menggunakan limbah serbuk gergaji dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak usia 4-5 tahun di TK Cendekia Tungkop Aceh Besar. Disarankan kegiatan mozaik menggunakan limbah serbuk gergaji dapat diterapkan dalam proses pembelajaran guna meningkatkan kemampuan motorik halus anak.
Development or fine motor skills is one of the physical developments that need to be developed in addition to gross motor skills. Fine motor skills are the ability to use small muscles, including the fingers and hands, which require precision and eye-hand coordination. It is important to improve fine motor skills, because increasing these abilities will make it easier for children to carry out various daily activities, both activities in the school environment and outside of school. This study aims to improve the fine motor skills of children aged 4-5 years at Cendekia Tungkop Aceh Besar Kindergarten through mosaic activities using sawdust waste. The subjects in this study were children aged 4-5 years who were in group A2, amounting to 10 people. The research method used is the Kemmis and Mc Taggart model of classroom action research. The data was collected using observation and performance techniques with a success indicator of 75% or the child had received the BSH and BSB categories in every aspect that was observed and assessed. The results showed that the fine motor skills of children at the pre-cycle stage only gained an average of 42.49% (MB) increased after the action in the first cycle of the first meeting was 47.49% (MB) and at the second meeting it reached 63.74%. (BSH) and in the second cycle the child's ability increased even better, namely at the first meeting it reached an average of 71.66% (BSB) and at the second meeting the average percentage of children's success had reached the predetermined success indicator, namely 89, 16% (BSB) or children have received BSH and BSB categories in all aspects of observation and assessment. From the results of the research that has been obtained, it can be concluded that through mosaic activities using sawdust waste can improve the fine motor skills of children aged 4-5 years in Tungkop Cendekia Kindergarten, Aceh Besar. It is recommended that mosaic activities using sawdust waste can be applied in the learning process to improve children's fine motor skills.
MENINGKATKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN SEMEN (SEMPROT DAN MENEMPEL) KERTAS WARNA DI TK CENDEKIA TUNGKOP ACEH BESAR (Khairu Nisa Yulianti, 2022)
MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DI TK SATU ATAP SD NEGERI ULEE KAREUNG KABUPATEN ACEH BESAR (RUSMINI, 2020)
MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN USAP ABUR DI TK POTEUMEUREUHOM BANDA ACEH (NAZIRAH ULFA, 2019)
MENGEMBANGKAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN KOLASE DENGAN MEDIA SERBUK KAYU DI TK SATU ATAP TANJUNG SELAMAT KABUPATEN ACEH BESAR (Putri Handayani, 2019)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS ANAK MELALUI KEGIATAN MERONCE DENGAN BAHAN ALAM DI TK SATU ATAP SD BUNG SIMEK ACEH BESAR (Rosmawati, 2019)