Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
GAMBARAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP KRONIK DI DEPO FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN
Pengarang
ADE MONALIA REZEKI - Personal Name;
Dosen Pembimbing
Azizah Vonna - 198411152012122003 - Dosen Pembimbing I
Lydia Septa Desiyana - 198109252008122002 - Dosen Pembimbing I
Nomor Pokok Mahasiswa
1808109010016
Fakultas & Prodi
Fakultas MIPA / Farmasi (S1) / PDDIKTI : 48201
Subject
Penerbit
Banda Aceh : Fakultas MIPA (S1)., 2022
Bahasa
Indonesia
No Classification
-
Literature Searching Service
Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)
ABSTRAK
Pelayanan resep kronik merupakan pelayanan resep untuk pasien dengan diagnosa penyakit kronik dan biasanya terdiri atas pasien dengan polifarmasi. Rata-rata waktu tunggu untuk obat jadi kronik yang diperoleh sebelum intervensi di RSUDZA adalah 78 menit, hasil ini belum memenuhi standar pelayanan minimum yaitu ≤ 30 menit. Untuk meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di rumah sakit pada pelayanan kefarmasian, instalasi farmasi RSUDZA melakukan redesign dan penerapan konsep lean pharmacy. Harapannya redesign dan penerapan konsep lean ini dapat menurunkan waktu tunggu pelayanan resep di Depo farmasi rawat jalan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat rata-rata waktu tunggu obat jadi kronik di Depo Farmasi Rawat Jalan RSUDZA setelah intervensi, untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi waktu tunggu pelayanan resep kronik obat jadi, dan untuk mengetahui hubungan antara jumlah obat yang dilayani dengan lamanya waktu tunggu pelayanan resep kronik. Penelitian ini bersifat observasional dengan desain cross-sectional study. Sampel penelitian ini adalah resep kronik yang dilayani di Depo rawat jalan RSUDZA pada bulan Oktober 2021. Jumlah sampel penelitian ini adalah 100 sampel resep kronik yang diambil secara purposive sampling. Penelitian ini dilakukan di Depo Rawat Jalan RSUDZA. Pengambilan data waktu tunggu dilakukan dengan cara menghitung waktu yang dibutuhkan resep mulai dari tahap penomoran sampai obat siap untuk diberikan kepada pasien. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata waktu tunggu setelah intervensi adalah 50.16 menit. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya waktu tunggu pelayanan resep kronik adalah kelengkapan berkas pasien, status peresepan obat secara elektronik dari Poliklinik, penumpukan resep, pengetahuan dan keterampilan petugas dalam melayani resep, keterbatasan sumber daya manusia serta delay pada setiap tahapan dikarenakan petugas masih mengerjakan resep sebelumnya. Hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara lamanya waktu tunggu pelayanan resep dengan jumlah item obat yang dilayani (p-value = 0.0000).
Kata kunci : Waktu tunggu, resep kronik, polifarmasi, non polifarmasi, standar pelayanan minimum, poliklinik
ABSTRACT Chronic prescription services are prescription services for patients with a diagnosis of chronic disease and usually consist of patients with polypharmacy. The average waiting time for chronic finished drugs obtained before intervention at RSUDZA is 78 minutes, this result does not meet the minimum service standard ≤ 30 minutes. To improve the quality of pharmaceutical services in hospitals for pharmaceutical services, the pharmacy installation of RSUDZA redesigned and applied the lean pharmacy concept. It is hoped that the redesign and application of the lean concept can reduce waiting time for prescription services at outpatient pharmacy depots. The purpose of this study was to see the average waiting time for chronic prescription drugs at the Outpatient Pharmacy Depot of RSUDZA after the intervention, to determine the factors that affect the waiting time for chronic prescription drug services, and to determine the relationship between the number of drugs served and the length of time. Wait for chronic prescription services. This study is an observational with a cross-sectional study design. The sample of this study was chronic prescriptions served at the outpatient depot of RSUDZA in October 2021. The number of samples in this study was 100 samples of chronic prescriptions taken by purposive sampling. This research was conducted at the Outpatient Depot of RSUDZA. Waiting time data was collected by calculating the time required for a prescription starting from the numbering stage until the drug was ready to be given to the patient. The results showed that the average waiting time after the intervention was 50.16 minutes. The factors that influence the length of waiting time for chronic prescription services are the completeness of patient files, the status of prescribing drugs electronically from the Polyclinic, accumulation of prescriptions, knowledge and skills of officers in serving prescriptions, limited human resources and delays at each stage because officers are still working on prescriptions. previously. The results of statistical calculations show that there is a relationship between the length of waiting time for prescription services and the number of drug items served (p-value = 0.0000). Keywords: waiting time, chronic prescription, polypharmacy, non polypharmacy, minimum service standards, polyclinic
GAMBARAN WAKTU TUNGGU PELAYANAN RESEP KRONIK DI DEPO FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN (ADE MONALIA REZEKI, 2022)
EVALUASI MUTU PELAYANAN KEFARMASIAN DI DEPO FARMASI RAWAT JALAN RUMAH SAKIT JIWA ACEH (TASYA AULIA RAMADHANI, 2023)
KAJIAN PENGGUNAAN OBAT ANTIDIABETES PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE II DI DEPO FARMASI RAWAT JALAN RSUDZA BANDA ACEH (Rizky Amanda Chamayasinta, 2016)
GAMBARAN PENGOBATAN PASIEN LANSIA DIABETES MELITUS RAWAT JALAN DI RSUD DR. ZAINOEL ABIDIN SELAMA PANDEMI COVID-19 TAHUN 2020 (Nila Hasrializa, 2022)
HUBUNGAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DENGAN LOYALITAS PASIEN RAWAT JALAN DI POLIKLINIK BEDAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH (Sri Mulia Fitri, 2015)