GAMBARAN SKRINING DEMENSIA PADA LANJUT USIA MENGGUNAKAN INSTRUMEN GENERAL PRACTITIONER ASSESSMENT OF COGNITION (GPCOG) DI BANDA ACEH | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

    SKRIPSI

GAMBARAN SKRINING DEMENSIA PADA LANJUT USIA MENGGUNAKAN INSTRUMEN GENERAL PRACTITIONER ASSESSMENT OF COGNITION (GPCOG) DI BANDA ACEH


Pengarang

HANNA ULFATUN ZAIYAN - Personal Name;

Dosen Pembimbing

Khairani - 197805282006042002 - Dosen Pembimbing I
Dara Febriana - 198102242005012002 - Dosen Pembimbing II
Nurul Hadi - 198207132009042005 - Penguji
Ibrahim - 196508141989031002 - Penguji



Nomor Pokok Mahasiswa

1812101010083

Fakultas & Prodi

Fakultas Keperawatan / Ilmu Keperawatan (S1) / PDDIKTI : 14201

Subject
-
Kata Kunci
-
Penerbit

Banda Aceh : Fakultas Keperawatan., 2022

Bahasa

No Classification

-

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Demensia merupakan sindroma klinis yang mengakibatkan hilangnya fungsi intelektual, memori, dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari penderitanya. Demensia sebagai penyakit degeneratif yang rentan menyerang memerlukan perawatan jangka panjang yang tidak hanya melibatkan penderita, namun juga sumber daya tenaga kesehatan, dukungan keluarga, dan pembiayaan yang cukup banyak. Skrining adalah salah satu solusi yang dapat dilakukan untuk mendeteksi demensia sejak dini khususnya pada lansia. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui gambaran skrining demensia pada lanjut usia di Kota Banda Aceh menggunakan instrumen General Practitioner Assessment of Cognition (GPCOG). Penelitian ini menggunakan desain deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross-sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah lansia di Banda Aceh dan jumlah sampel sebanyak 389 orang dengan menggunakan teknik purposive sampling. Alat pengumpulan data berupa kuesioner yang diterjemahkan dan dimodifikasi dari Henry Brodaty, et al (2002). Teknik pengumpulan data dilakukan dengan mewawancarai seluruh responden dan sebagian keluarga/wali responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skrining lansia berada pada kategori tidak terindikasi demensia sebanyak 284 orang (73%) dan terindikasi demensia sebanyak 105 orang (27%). Rekomendasi penelitian ini agar Puskesmas dapat memfasilitasi akses untuk skrining demensia dengan mengkaji aspek-aspek kognitif pada lansia. Deteksi awal demensia dapat mencegah kerusakan kognitif lebih parah yang mungkin dialami penderitanya.

Dementia is a clinical syndrome that results in loss of intellectual function and memory and can interfere with the sufferer's daily activities. Dementia as a degenerative disease that is prone to attack requires long-term care that involves not only the sufferer, but also health personnel resources, family support, and high costs. Screening is one way to detect dementia early, especially in the elderly. The purpose of this study was to determine the overview of screening of dementia in elderly using General Practitioner Assessment of Cognition (GPCOG). An exploratory – descriptive research design with a cross-sectional study approach was employed. The population members in this research were the elderly in Banda Aceh, and 389 of them were chosen as the samples using a proportionate sampling technique. The data collection tool used was the translated and modified version of a questionnaire by Henry Brodaty, et al (2002). The data were collected through interviews with the respondents and their family or guardians. The result of screening of dementia in the elderly indicated that 284 samples (73%) did not have dementia while the other 105 samples (27%) had dementia. Hence, it is suggested that community health centers facilitate screening for diagnosing dementia by detecting cognitive impairments in the elderly. Early detection might help prevent severe cognitive impairments that might be experienced by them.

Citation



    SERVICES DESK