Universitas Syiah Kuala | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala



GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI IKAN MUJAIR (OREOCHROMIS MOSSAMBICUS) YANG TERPA…

Ina Satria

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS HATI IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG TERPAPAR MERKURI KLORIDA (HgCl2) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran histopatologis hati ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang diberi paparan merkuri klorida (HgCl2). Sampel yang digunakan adalah ikan mujair sebanyak 36 ekor, berjenis kelamin jantan dengan berat badan 200-300 gram. Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang terdiri atas 4 kelompok perlakuan dengan 3 kali…

  • FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA, Banda Aceh - 2017
  • Baca Selengkapnya

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS INSANG IKAN MUJAIR (OREOCHROMIS MOSSAMBICUS) YANG TER…

Binti Ulfa

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui perubahan histopatologis insang ikan mujair (Oreochromis mossambicus) yang diberi paparan merkuri klorida (HgCl2). Sampel yang digunakan adalah ikan mujair sebanyak 36 ekor, berjenis kelamin jantan, dan berat badan 200-300 gram, yang diambil dari tambak Gampung Cadek Aceh Besar. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan menggunakan 4 kelompok perlakuan dengan 3 kali ulangan yaitu P0 konsentrasi 0 ppm sebagai kontrol, perlakuan I…

GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI DAN HISTOPATOLOGIS GONAD JANTAN IKAN MUJAIR (OREOCH…

Putika Sari Ayu B

GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI DAN HISTOPATOLOGIS GONAD JANTAN IKAN MUJAIR (Oreochromis mossambicus) YANG TERPAPAR MERKURI KLORIDA (HgCl2) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh konsentrasi dan lama paparan merkuri klorida pada testis ikan mujair. Sampel yang digunakan 36 ekor ikan mujair jantan. Rancangan yang digunakan adalah RAL pola faktorial 3x4. Faktor lama perlakuan yaitu 10, 20, dan 30 hari dan faktor kelompok paparan merkuri yaitu K1 0,00 ppm; K2 0,25 ppm; K3 0,50 ppm; …

  • FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA, Banda Aceh - 2017
  • Baca Selengkapnya

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS LIMPA TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) JANTAN YANG DII…

DIVA DWI WARDANI

GAMBARAN HISTOPATOLOGIS LIMPA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) JANTAN YANG DIINFEKSIKAN Trypanosoma evansi ISOLAT LOKAL ACEH ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui efek dari infeksi T. evansi isolat lokal KKRAB dan KSAB terhadap limpa tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Trypanosoma evansi merupakan isolat lokal Aceh koleksi Laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Syiah Kuala. Sampel yang digunakan adalah limpa dari 23 ekor tikus putih jantan dan…

  • FAKULTAS KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA, Banda Aceh - 2017
  • Baca Selengkapnya

PERUBAHAN HISTOPATOLOGI JARINGAN CACING ASCARIDIA GALLI DEWASA YANG DIBERIKAN…

Muslina

RINGKASAN MUSLINA. Perubahan Histopatologi Jaringan Cacing Ascaridia galli Dewasa yang diberikan Ekstrak Biji Veitchia merrillii. Ummu Balqis dan Darmawi. Ekstrak etanol biji Veitchia merrillii diuji terhadap cacing A. galli dewasa. Percobaan secara in vitro pada cacing dewasa dengan ekstrak pada konsentrasi 25 mg/ml, dan 75 mg/ml dalam phosphate buffer saline (PBS). Sebagai kontrol positif digunakan anthelmintik spektrum luas Albendazole 15 mg/ml dan kontrol negatif dalam penelitian…

PENGARUH PEMBERIAN MINYAK JELANTAH (WASTE COOKING OIL) TERHADAP GAMBARAN HIST…

Wardiati S

Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh minyak jelantah terhadap gambaran histopatologi ginjal tikus putih (Rattus norvegicus) akibat pemberian minyak jelantah 3x, 6x, dan 9x penggorengan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan ±300 g. Tikus dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan, lalu diadaptasikan selama satu minggu, dengan pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Minggu kedua sampai minggu ke delapan tikus diberi mi…

GAMBARAN HISTOPATOLOGI PARU ANJING LOKAL (CANIS LUPUS FAMILIARIS) YANG MENDER…

Safara Malullana Ulfah

Penelitian bertujuan mengetahui gambaran histopatologi paru anjing yang menderita antrakosis. Dalam penelitian digunakan 30 paru anjing berumur 2 tahun yang dietanasi dengan menggunakan strychnine kemudian dinekropsi untuk diambil organ paru. Paru diperiksa secara patologi anatomi dan dibuat sediaan histopatologis menggunakan metode baku mikroteknik dan pewarnaan hematoksilin-eosin. Pengamatan dilakukan menggunakan mikroskop cahaya dan fotomikrograf. Hasil pemeriksaan patologi anatomi paru, 1…

PENGARUH EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (MYRMECODIA SP.) TERHADAP GAMBARAN HISTO…

Hiqmah Laila,SKH

PENGARUH EKSTRAK ETANOL SARANG SEMUT (Myrmecodia sp.) TERHADAP GAMBARAN HISTOPATOLOGI GINJAL MENCIT (Mus musculus) JANTAN YANG HIPERURISEMIA ABSTRAK Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh ekstrak etanol sarang semut (Myrmecodia sp.) terhadap gambaran histopatologi ginjal mencit (Mus musculus) jantan yang hiperurisemia. Penelitian ini menggunakan 25 ekor mencit jantan dengan umur 10 minggu yang secara klinis dinyatakan sehat. Secara acak seluruh mencit dibagi menjadi 5 kelompok …

HISTOPATOLOGI JANTUNG DAN OTAK BESAR TIKUS PUTIH (RATTUS NORVEGICUS) AKIBAT P…

EKO KARUNIA FRIYAN

Penelitian ini bertujuan mempelajari gambaran histopatologi jantung dan otak besar tikus putih (Rattus norvegicus) akibat pemberian minyak jelantah 3x, 6x, dan 9x penggorengan. Penelitian ini menggunakan 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus) jantan dengan berat badan ±300 g. Tikus dikelompokkan menjadi 4 kelompok perlakuan (A, B, C, D) dan diadaptasikan selama satu minggu, pemberian pakan dan minum secara ad libitum. Minggu kedua sampai minggu ke delapan tikus diberi minyak jelantah per or…

GAMBARAN PATOLOGI ANATOMI DAN HISTOPATOLOGI INSANGRNIKAN NILA (OREOCHROMIS NI…

Luky Wahyu Sipahutar

Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran patologi anatomi dan histopatologi insang ikan nila yang dipelihara dalam suhu air di atas normal. Dalam penelitian ini digunakan 12 sampel ikan nila yang dibagi atas 4 kelompok perlakuan. Kelompok I (KI) adalah perlakuan kontrol dengan suhu air 28°C, ikan pada kelompok II (KII), III (KIII), dan IV (KIV) dipelihara pada suhu 30°C, 32°C, dan 34°C selama 6 jam, mulai dari jam 09.00 sampai jam 15.00 WIB. Kemudian insang sampel diamati secara…




    SERVICES DESK