PENGHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEMULUNG DI GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTARAJA BANDA ACEH (SUATU PENELITIAN DI TPA GAMPONG JAWA BANDA ACEH) | ELECTRONIC THESES AND DISSERTATION

Electronic Theses and Dissertation

Universitas Syiah Kuala

   

PENGHIDUPAN SOSIAL EKONOMI PEMULUNG DI GAMPONG JAWA KECAMATAN KUTARAJA BANDA ACEH (SUATU PENELITIAN DI TPA GAMPONG JAWA BANDA ACEH)


Pengarang

Mirza Herinaldi - Personal Name;

Dosen Pembimbing



Nomor Pokok Mahasiswa

0710101010009

Fakultas & Prodi

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik / Sosiologi (S1) / PDDIKTI : 69201

Penerbit

Banda Aceh : Universitas Syiah Kuala., 2013

Bahasa

Indonesia

No Classification

305

Literature Searching Service

Hard copy atau foto copy dari buku ini dapat diberikan dengan syarat ketentuan berlaku, jika berminat, silahkan hubungi via telegram (Chat Services LSS)

Fenomena pemulung yang ada di Gampong Jawa merupakan gambaran kehidupan kaum urbanisasi yang mempunyai kualitas sumber daya yang rendah sehingga untuk tetap bertahan hidup mereka harus bekerja di sektor informal antara lain sebagai pemulung, dimana pemulung merupakan suatu pekerjaan yang memiliki tingkat penghasilan yang sangat rendah karena terkait dengan jenjang pendidikan dan keterampilan yang tidak mereka miliki. Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Memahami faktor pendorong mereka menjadi pemulung barang bekas daur ulang, (2) Memahami bagaimana kondisi sosial pemulung di TPA Gampong Jawa temasuk dalam hubungan sosial dengan masyarakat Gampong, aparatur Gampong, dan pemerintah kota, (3) Mengetahui bagaimana lajur perekonomian pemulung TPA Gampong Jawa mencakup : pendapatan, pengeluaran, dan tabungan. Termasuk bagaimana pemikiran mereka tentang biaya masa depan dan pendidikan anak- anaknya. Penelitian ini dilakukan di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Gampong Jawa Kota Banda Aceh, Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yaitu memaparkan berbagai data yang diperoleh dari hasil pengamatan dan wawancara, data ini juga diperoleh menggunakan teknik sampling bola salju (Snowball sampling). dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa faktor mereka menjadi pemulung adalah karena pendidikan sangat kurang tidak: mempunyai keahlian dalam pekerjaan. Hubungan antara pemulung dan warga tidak terjalin terlalu baik, mereka tinggal disebuah pemukiman dan kurang berinteraksi dengan masyarakat, hanya beberapa dari mereka yang berhubungan dengan masyarakat. Hubungan sesama pemulung terjalin sangat baik mereka meoyelesaikan segala sesuatu dengan musyawarah, sedangkan keadaan ekonomi para pemulung sangat memprihatinkan , kemakmuran keluarga pemulung sangat rendah seluruh pendapat harus dikeluarkan daam satu hari sehingga banyak dari mereka tidak memiliki tabungan. Ada 3 lapisan sosial yang terbentuk karena pemasaran hasil pulungan yaitu toke rayeuk, toke, dan pemulung, toke rayeuk adalah distributor barang bekas atau barang daur ulang, toke bisa disebut dengan collector yang mengumpulkan barang bekas dari pemulung, dan pemulung adalah pencari barang bekas di TPA.Pemerintah baik pusat maupun setempat, perlu menyalurkan program-program beasiswa sekolah untuk diberikan kepada anak anak pemulung Memperbaiki dan membenahi sosial ekonomi masyarakat perdesaan, baik di sektor pertanian maupun di sektor industri serta perbaikan pada sistem agribisnis perlu diperhatikan, jadi masyarakat desa dapat mengurangi perpindahan penduduk.

Kata Kunci : Penghidupan, Pemulung, sosial ekonomi, TPA Gampong Jawa.

Tidak Tersedia Deskripsi

Citation



    SERVICES DESK