Anemia defisiensi besi masih menjadi masalah kesehatan ibu hamil yang sangat sering terjadi, terutama di negara berkembang termasuk indonesia. kondisi tersebut berisiko menyebabkan keadaan hipoksia yang berujung pada berbagai jenis komplikasi fetal dan maternal, seperti atonia uteri dan bayi berat lahir rendah (bblr). penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan anemia defisiensi besi dalam kehamilan dengan atonia uteri dan bayi berat lahir rendah (bblr) di rumah sakit umum dr. zainoel abidin (rsudza). penelitian cross-sectional yang dilakukan di rsudza pada bulan november 2017 ini menilai data rekam medis ibu hamil dengan anemia defisiensi besi (n = 35) yang bersalin di rsudza pada periode oktober 2016 hingga september 2017. karakteristik maternal dari data tersebut dibandingkan dan dianalisa dengan data ibu hamil tanpa anemia defisiensi besi dengan jumlah sama (n=35). terdapat 1.273 wanita yang bersalin di rsudza, 272 (21,4%) di antaranya mengalami anemia defisiensi besi selama kehamilan. hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 18,6% ibu hamil dengan anemia defisiensi besi mengalami atonia uteri dan 21,4% melahirkan bayi dengan bblr. berdasarkan hasil analisis uji chi-square, didapatkan p=0,001 (p
Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
NULL
HUBUNGAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA KEHAMILAN DENGAN ATONIA UTERI DAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH DI RSUDZA OKTOBER 2016 – SEPTEMBER 2017. Banda Aceh Universitas Syiah Kuala,2018
Baca Juga : FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA DEFISIENSI ZAT BESI PADA REMAJA PUTRI DI SMA NEGERI 3 KOTA BANDA ACEH TAHUN 2013 (ayu akmila, 2013)
Abstract
Baca Juga : PENGETAHUAN IBU HAMIL DALAM MENGKONSUMSI TABLET DESI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK BANDA ACEH (Rendi Sidiq, 2023)