Luka adalah rusaknya kesatuan/komponen jaringan, dimana secara spesifik terdapat substansi jaringan yang rusak atau hilang, baik kerusakan kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain. ekstrak pepaya yang diperoleh dengan metode maserasi mengandung enzim papain, flavonoid, saponin dan alkaloid, yang bersifat sebagai antiinflamasi, zat astringent, vasodilatator, antioksidan, analgesik, antifungal, antibakteri dan peningkatan pembentukan kolagen. penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pengaplikasian ekstrak pepaya (carica papaya) terhadap penyembuhan luka secara klinis pada mencit (mus musculus) dan mengetahui konsentrasi efektif ekstrak pepaya terhadap penyembuhan luka. penelitian eksperimental laboratoris ini menggunakan 24 ekor mencit jantan dengan berat 30-40 g dan usia 12-14 minggu sebagai hewan coba. setiap kelompok dibuat perlukaan sepanjang 5 mm pada gingiva bagian labial di bawah kedua gigi anterior mandibula dengan kedalaman mencapai tulang alveolar. ekstrak pepaya diaplikasikan secara topikal pada pagi dan sore hari selama 14 hari. pengukuran panjang luka dilakukan secara klinis dengan menilai panjang penutupan luka yang diukur setiap hari selama 14 hari. hasil uji statistik menunjukkan ekstrak buah pepaya berpengaruh secara bermakna (p?0,05) terhadap penyembuhan luka insisi secara klinis pada mencit. kata kunci: ekstrak pepaya, luka insisi, gingiva, penyembuhan luka
Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
PENGARUH PENGAPLIKASIAN EKSTRAK PEPAYA (CARICA PAPAYA) TERHADAP PENYEMBUHAN LUKA INSISI SECARA KLINIS PADA MENCIT (MUS MUSCULUS). Banda Aceh Fakultas Kedokteran Gigi,2015
Baca Juga : PENGARUH EKSTRAK DAUN PEPAYA (CARICA PAPAYA LINN) TERHADAP PENYEMBUHAN ULKUS TRAUMATIK MUKOSA ORAL (PENELITIAN PADA TIKUS MODEL) (Gustiyani, 2014)