Radikal bebas dalam tubuh manusia berkontribusi terhadap banyak gangguan penyakit pada manusia. antioksidan berperan sebagai penangkal radikal bebas dengan cara menghambat oksidasi dari radikal bebas itu sendiri. tanaman cempaka kuning telah dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan namun masih terbatas dalam bentuk minyak atsiri. oleh karena itu tujuan dari penelitian ini yaitu untuk menentukan aktivitas antioksidan minyak cempaka kuning. metode pengujian antioksidan yang digunakan pada penelitian ini yaitu menggunakan 3 metode yaitu, metode dpph (2.2-difenill-1pikrilhidrazil), abts (3-ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) dan frap (ferric reducing antioxidant power). hasil karakterisasi minyak cempaka kuning secara organoleptis yaitu berwarna kuning, berbau khas cempaka, dan berbentuk cair. nilai bobot jenis minyak cempaka kuning sebesar 0.9888 g/ml dan nilai indeks bias sebesar 1.5070 serta memenuhi semua persyaratan nilai sni 8582-2018. parameter yang digunakan dalam penentuan aktivitas antioksidan yaitu dengan menentukan nilai ic50 dari ketiga metode. hasil yang didapatkan dalam penelitian ini adalah nilai ic50 dengan menggunakan metode dpph sebesar 81.07 ppm, metode abts sebesar 69.57 ppm, sementara metode frap sebesar 133.92 ppm. kesimpulan dari penelitian ini adalah aktivitas antioksidan tertinggi didapatkan pada metode abts karena menunjukkan nilai ic50 terkecil dibandingkan metode lainnya.
Electronic Theses and Dissertation
Universitas Syiah Kuala
SKRIPSI
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK CEMPAKA KUNING (MICHELIA CHAMPAKA L.) MENGGUNAKAN METODE DPPH, ABTS, DAN FRAP. Banda Aceh Fakultas MIPA Farmasi,2024
Baca Juga : AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAN PENGHAMBATAN ENZIM TIROSINASE PADA EKSTRAK ETANOL KAYU MANIS (CINNAMOMUM BURMANII) DAN CEMPAKA KUNING (MICHELIA CHAMPACA) (Waisul Qarani, 2023)
Abstract
Free radicals in the human body contribute to several human diseases. Antioxidants act as free radical scavengers by inhibiting the oxidation of the free radicals. Yellow champaca plant (Michelia champaca L.) has been reported to have antioxidant activity but is still limited in the form of essential oil. Therefore, the purpose of this study is to determine the antioxidant activity of yellow champaca oil. The antioxidant testing method in this research uses 3 methods which are DPPH (2.2-diphenyl-1-picrylhydrazyl), ABTS (3ethylbenzothiazoline-6-sulfonic acid) and FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power) methods. The results of organoleptic characterization of yellow champaca oil are yellow, smells typical of cempaka, and is liquid. The specific gravity value of yellow cempaka oil is 0.9888 g/mL and the refractive index value is 1.5070 and meets all the requirements of SNI 8582-2018. The parameters used in the determination of antioxidant activity are determined by the IC50 value of the three methods. The results of this research are the value IC50 of DPPH method was 81.07 ppm, ABTS method was 69.57 ppm, and while FRAP method was 133.92 ppm. This study concludes that the highest antioxidant activity is obtained in the ABTS method because it shows the smallest IC50 value compared to other methods.